Toyota sedang menunggu insentif mobil hybrid yang akan diberlakukan mulai tahun 2025. Pemerintah telah menjanjikan insentif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) sebesar 3 persen untuk mobil hybrid rakitan lokal pada tahun mendatang. Dalam sebuah acara, Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy, mengungkapkan bahwa Toyota masih dalam tahap studi dan perencanaan terkait peluncuran mobil hybrid murah. Namun, ia enggan memberikan informasi lebih lanjut mengenai model yang dimaksud, apakah itu Toyota Veloz hybrid atau bukan.
Isu mengenai rencana peluncuran Veloz hybrid sudah beredar sejak beberapa tahun terakhir. Model Veloz hybrid bahkan tercatat dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 8 Tahun 2024. Meskipun demikian, pabrikan menjelaskan bahwa pendaftaran model tersebut bisa dilakukan untuk keperluan riset atau alasan lain di luar penjualan. Vice President Director PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam, merujuk mobil hybrid murah Toyota sebagai ‘V-hybrid’, yang merupakan segmen di bawah Toyota Kijang Innova Zenix hybrid.
Bob tidak memberikan informasi pasti apakah insentif mobil hybrid 2025 akan mempercepat kehadiran V-hybrid di pasar otomotif Tanah Air. Namun, dia berharap pasar mobil hybrid akan semakin berkembang setelah adanya insentif tersebut. Toyota sendiri telah merakit lokal dua model kendaraan elektrifikasi, yaitu Kijang Innova Zenix hybrid dan Toyota Yaris Cross hybrid, di pabrik TMMIN. Dengan adanya insentif tersebut, diharapkan akan ada perkembangan lebih lanjut dalam ekosistem mobil hybrid di Indonesia.
