Kampus Universitas Sriwijaya (Unsri) terletak di Kota Palembang, Sumatra Selatan. Rektorat Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Sumatera Selatan, membentuk tim investigasi untuk mengusut kasus pemukulan dokter koas mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) kampus setempat. “Sebagai bentuk komitmen dalam memastikan keamanan dan kenyamanan seluruh warga kampus, kami membentuk tim investigasi internal untuk melakukan penyelidikan mendalam terkait kejadian yang viral di media sosial,” kata Rektor Unsri Profesor Taufiq Marwa. Tim investigasi bertugas mengidentifikasi permasalahan, mendalami fakta, dan mencari solusi terbaik. Mereka berusaha menyelesaikan masalah pemukulan terhadap mahasiswa koas FK Unsri dengan baik, juga mengapresiasi Polda Sumsel yang menangani tersangka pemukul koas. Tindakan kekerasan terhadap mahasiswa koas FK Unsri tidak bisa dibenarkan, dan setiap bentuk kekerasan dalam atau di luar kampus harus didukung. Kasus ini diharapkan dapat diatasi dengan adil, transparan, serta memberi keadilan kepada semua pihak yang terlibat. Diharapkan dukungan dan kerjasama dari seluruh pihak terlibat dalam proses penyelidikan. Polda Sumsel telah menangkap tersangka pemukul mahasiswa dokter koas FK Unsri, dan kasus ini sedang dalam proses penyidikan dengan ancaman pidana penjara maksimal lima tahun. Motif pemukulan tersebut dipicu oleh perilaku korban yang dianggap tidak sopan. Kesalahan ini berujung pada tindakan kekerasan yang seharusnya tidak pernah terjadi di lingkungan kampus maupun di tempat lain.
Share
Baca Lainnya