Thursday, January 16, 2025

Komitmen Valbury: Dukung Literasi Keuangan Sejak Dini

Share

Minat membaca buku di Indonesia masih tergolong rendah menurut data dari UNESCO, dengan angka indeks minat baca hanya sebesar 0,001%, yang artinya dari 1.000 penduduk Indonesia, hanya satu orang yang gemar membaca. Berbagai faktor menyebabkan rendahnya minat baca di Indonesia, antara lain adalah keterbatasan akses terhadap bahan bacaan, kurangnya variasi bahan bacaan, preferensi terhadap penggunaan media sosial, serta kurangnya metode pembelajaran di sekolah yang mendorong pemikiran kritis dan kreatif.

Sementara itu, hasil Survey Nasional Literasi & Inklusi Keuangan (SNLIK) oleh OJK tahun 2024 menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan penduduk Indonesia mencapai 65,43%, sedangkan indeks inklusi keuangan sebesar 75,02%. Meskipun terjadi peningkatan signifikan sebesar 15,7% sejak tahun 2022, literasi dan inklusi keuangan masih menjadi tantangan yang perlu diselesaikan terutama menjelang Indonesia Emas 2045. Valbury, sebagai pelaku industri keuangan, memberikan dukungan dalam meningkatkan literasi keuangan sejak dini.

Valbury telah berkomitmen selama lebih dari 30 tahun untuk meningkatkan literasi keuangan di kalangan masyarakat Indonesia. Pada akhir tahun 2024, Valbury bekerjasama dengan PiBo, penyedia konten digital untuk anak usia 4-12 tahun, mengadakan sebuah acara literasi keuangan dalam program ‘Sekolah Berdaya’ Valbury 2024. Program ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca siswa, meningkatkan literasi finansial siswa, memberdayakan guru, dan membangun sekolah yang berdaya.

Selain itu, Valbury juga memberikan edukasi literasi keuangan kepada guru dalam bentuk webinar dan workshop “Financial Literacy Personal Finance 101” untuk mencegah mereka terjerumus ke dalam investasi bodong atau judi online. Semua kegiatan ini merupakan bagian dari program #ValburyBerbagi yang bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan di Indonesia dan mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Melalui platform PiBo, guru dan siswa memiliki akses premium untuk belajar secara mandiri dan kolaboratif selama empat bulan. Setelah pelatihan, guru diberi waktu satu bulan untuk menerapkan Modul Ajar PiBo kepada siswa kelas 4 guna meningkatkan pemahaman mereka tentang keuangan secara umum. Hasilnya, acara ‘Sekolah Berdaya’ diharapkan dapat memberikan manfaat bagi warga sekolah, siswa, guru, dan orang tua dalam memahami betapa pentingnya mengelola keuangan secara bijak sejak dini.

Baca Lainnya

Semua Berita