Tuesday, January 14, 2025

“Teknologi Cegah Badak Sumatera Punah: Temuan Menhut Terbaru”

Share

Badak Sumatra Delilah baru saja melahirkan satu ekor badak jantan di Taman Nasional Way Kambas, Lampung pada Sabtu (25/11/2023). Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyatakan bahwa penggunaan teknologi reproduksi berbantu (ART) memiliki potensi untuk mencegah kepunahan badak Sumatera. Menurutnya, ekosistem badak Sumatera terganggu dan menjadi tanggung jawab para konservasionis untuk menjaga hutan dengan lebih baik guna mencegah kepunahan species ini.

Kolaborasi antara pemerintah, Yayasan Badak Indonesia, dan para peneliti merupakan upaya untuk meningkatkan populasi badak Sumatera melalui pemanfaatan teknologi terkini. Teknologi ART melibatkan peneliti dan dokter hewan dalam studi genetik, DNA badak, perilaku, dan masa subur untuk mendukung perkembangbiakan menggunakan teknologi.

Perkembangbiakan badak Sumatera melalui teknologi reproduksi berbantu diharapkan dapat menolong dalam mencegah kepunahan species ini. Menurut Direktur Eksekutif Yayasan Badak Indonesia, Jansen Manansang, pemanfaatan ART dan biobank telah membantu melindungi serta menjaga populasi badak Sumatera. Proses teknologi ART melibatkan pengambilan sel telur dari badak betina dan pembekuan sperma dari badak jantan.

Lebih lanjut, Jansen Manansang mengungkapkan bahwa upaya pengembangbiakkan ini juga mencari badak jantan baru untuk menciptakan variabilitas genetik yang sehat bagi populasi badak Sumatera. Hal ini penting untuk mencegah kawin bersaudara yang dapat menyebabkan masalah kesehatan dalam populasi badak. Dengan demikian, teknologi reproduksi berbantu diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan populasi badak Sumatera dan menjaga keberlangsungan spesies ini.

Baca Lainnya

Semua Berita