BMW E34 adalah generasi ketiga dari BMW Seri 5 yang dikenal sebagai salah satu model ikonik dari pabrikan otomotif Jerman. Diproduksi antara tahun 1987 hingga 1996, mobil ini dirancang untuk bersaing dengan Mercedes-Benz W124 dalam segmen sedan mewah kelas menengah. Debut BMW E34 pada Januari 1988 menampilkan desain elegan namun tetap agresif, hasil kolaborasi antara Ercole Spada dan Claus Luthe. Fokus utama pengembangan mobil ini adalah pada aerodinamika, kenyamanan, dan keamanan.
Di Indonesia, BMW E34 Seri-5 diperkenalkan pada tahun 1989 untuk pasar kaum eksekutif di atas BMW E30 Seri-3. Kehadirannya menandai era baru mobil mewah kelas menengah di Indonesia dengan fitur-fitur modern yang ditawarkannya. E34 menjadi simbol keemasan otomotif Jerman dengan desain timeless, teknologi inovatif, dan performa yang memukau.
Meskipun bersaing dengan Mercedes-Benz W124 dari Eropa, BMW E34 juga dihadapkan pada kompetitor dari Jepang seperti Nissan Cefiro, Honda Accord Maestro, dan Toyota Corona Twincam. Sejarah, spesifikasi, dan alasan mengapa E34 kalah bersaing dengan sesama sedan Eropa menjadi sorotan dalam artikel ini.
Desain luar BMW E34 tetap mempertahankan karakteristik BMW era 80-90-an dengan lampu bulat berjumlah empat buah dan garis-garis yang mengarah ke bagian belakang. Varian sedan dan wagon dari E34 menawarkan ruang tambahan tanpa mengorbankan estetika. Interior mobil ini didesain ergonomis dengan bahan berkualitas tinggi seperti kulit dan panel kayu, dilengkapi dengan fitur-fitur modern seperti power steering, power window, dan sunroof.
BMW E34 hadir dengan beberapa opsi mesin mulai dari 518i, 520i, hingga 530i dengan performa dan karakteristik masing-masing. Fitur keselamatan modern seperti ABS, airbag, control arm suspension, dan electronic stability control melengkapi mobil ini. Handling presisi yang menjadi ciri khas BMW turut membuat E34 nyaman dikendarai meski memiliki built quality yang kurang ideal untuk iklim tropis.
Kekurangan BMW E34 terletak pada isu kualitas material interior yang kurang tahan terhadap iklim tropis, serta masalah elektrikal yang kompleks. Meskipun memiliki fitur dan spesifikasi canggih, popularitas E34 sebagai sedan medium Eropa di Indonesia masih kalah dibandingkan dengan kompetitornya. Isu mengenai body yang rentan keropos dan biaya perbaikan yang tinggi juga menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih mobil ini.