Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Sukabumi telah menyebabkan banjir, longsor, dan pergerakan tanah. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung menyebutkan bahwa anomali suhu muka laut dan siklonik di sekitar wilayah perairan Indonesia serta sirkulasi siklonik di Samudera Hindia Barat daya Banten berpengaruh pada pembentukan pola angin dan pertemuan angin di Jawa Barat. Hal ini juga meningkatkan pembentukan awan di sekitar wilayah Jawa Barat, seperti di Kabupaten Sukabumi dan Cianjur. BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap hujan lebat, petir, angin kencang, dan pemanasan kuat pada waktu tertentu. Masyarakat di daerah curam atau bergunung diimbau waspada terhadap potensi longsor, sementara yang tinggal di dekat aliran sungai diminta mewaspadai banjir. Selama tiga hari ke depan, potensi hujan ringan hingga lebat disertai angin kencang dan petir masih berpotensi terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur.