Wednesday, December 11, 2024

Periklindo Tentang Keras Rencana Insentif Mobil Hybrid 2025 dan Wacana LCGC Hybrid – Mobil Listrik

Share

JAKARTA – Rencana pemerintah untuk akhirnya memberikan insentif bagi mobil hybrid justru berlawanan dengan target awal mereka sendiri, nilai pengurus Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo). Demikian pula dengan wacana mengenai mobil low cost green car (LCGC) bermesin hybrid.

Sekretaris Jenderal Periklindo Tenggono Chuandra Phoa menyoroti rencana pemberian insentif mobil hybrid pada 2025 yang dikatakan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada Jumat (22/11/2024) ketika membuka pameran Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024 di Serpong, Tangerang.

Menurut dia, pemerintah sudah menetapkan target 2 juta mobil listrik mengaspal di Indonesia pada 2030. Lalu, ada pula target Net Zero Emission 2060 yang malah ingin dipercepat menjadi 2050.

“Sudah, jangan bicara hybrid lagi, lah. Berlawanan, ya, memang (dengan target-target pemerintah),” tegas dia ketika diwawancarai usai diskusi bertajuk ‘Revolutionizing EV Safety In Indonesia: Breaking Solutions with Innovation’ yang digelar oleh PT Famindo Alfa Spektrum Teknologi (FAST), Senin (25/11/2024) di Jakarta.

mobil listrik BYD M6

Sekadar mengingatkan, target 2 juta mobil listrik pada 2030 plus Net Zero Emission 2060 dicanangkan pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo yang baru saja berakhir Oktober 2024 kemarin.

Target-target inilah yang membuat pemerintah untuk saat ini lebih royal memberikan insentif fiskal atau pun non-fiskal kepada mobil listrik murni (battery electric vehicle/BEV) alih-alih mobil hybrid, meskipun banyak permintaan dari pabrikan-pabrikan otomotif Jepang melalui Kementerian Perindustrian untuk juga memperhatikan mobil hybrid.

Namun, sebulan setelah Presiden Prabowo Subianto dilantik pada 20 Oktober 2024, Agus Gumiwang menyatakan kalau pihaknya sedang mempersiapkan pemberian insentif mobil hybrid.

“Insentif untuk mobil hybrid juga salah satu yang kami sudah usulkan dan dalam waktu dekat akan dibahas, nanti dikoordinasikan Kemenko (Kementerian Koordinator) Perekonomian. Sudah kami siapkan, bukan hanya untuk EV tetapi juga untuk mobil hybrid,” ungkapnya kepada para wartawan di GJAW 2024.

LCGC hybrid

Lebih lanjut, Tenggono pun mempertanyakan ke mana arah pemerintah sebenarnya dengan rencana penerapan insentif mobil hybrid 2025.

Termasuk dengan pernyataan Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindustrian Dodiet Prasetyo belum lama ini kalau mereka berpikir untuk mendorong penerapan teknologi hybrid pada mobil-mobil konvensional di segmen LCGC.

“Ini kami tidak mendukung. Pernyataan Periklindo jelas yaitu tidak mendukung,” tegasnya.

Sebagai informasi saja, mobil-mobil listrik rakitan lokal dengan harga relatif terjangkau kini lebih banyak dipasarkan di Indonesia oleh merek asal China, kemudian Korea Selatan. Merek-mobil Jepang lebih banyak ‘bermain’ mobil hybrid rakitan lokal di segmen yang massal. [Xan]

Source link

Baca Lainnya

Semua Berita