Wednesday, December 11, 2024

Hubner Si Preman Lapangan, Jay Idzes Sang Pemimpin, Sandy Walsh Paling Kocak

Share

loading…

Kerandoman Pemain Timnas Indonesia: Hubner Si Preman Lapangan, Jay Idzes Sang Pemimpin, Sandy Walsh Paling Kocak

JAKARTA – Timnas Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 tidak hanya mencuri perhatian lewat performa di lapangan, tetapi juga keragaman karakter para pemainnya. Dari aksi emosional Justin Hubner, kepemimpinan Jay Idzes, hingga tingkah kocak Sandy Walsh, skuad Garuda tampil sebagai tim yang unik dan penuh warna.

1. Justin Hubner: Preman Lapangan ala Sergio Ramos

Kerandoman Pemain Timnas Indonesia: Hubner Si Preman Lapangan, Jay Idzes Sang Pemimpin, Sandy Walsh Paling Kocak

Bek muda Justin Hubner menjadi sorotan setelah aksi kontroversialnya melawan Arab Saudi pada 19 November 2024. Ia menerima kartu merah pada menit ke-89 akibat pelanggaran keras yang mengingatkan netizen pada gaya bermain Sergio Ramos.

Dari total 12 pertandingan internasionalnya bersama Timnas Indonesia, Hubner telah mengoleksi empat kartu kuning dan satu kartu merah. Di level klub bersama Wolverhampton Wanderers, catatan kedisiplinannya pun tidak kalah “seram,” dengan 26 kartu kuning dan satu kartu merah dalam 92 pertandingan.

“Justin Hubner mode Sergio Ramos,” tulis seorang netizen di platform X, menyoroti gaya mainnya yang keras dan emosional. Meski begitu, banyak yang berharap pelajaran ini dapat mengubah sikap Hubner agar menjadi bek yang lebih matang dan tidak merugikan tim.

2. Jay Idzes: Pemimpin dengan Sentuhan Humor

Kerandoman Pemain Timnas Indonesia: Hubner Si Preman Lapangan, Jay Idzes Sang Pemimpin, Sandy Walsh Paling Kocak

Berbeda dengan Hubner, Jay Idzes dikenal sebagai pemain yang tenang dan punya jiwa kepemimpinan. Namun, bukan berarti bek kelahiran Belanda ini tidak bisa bersantai. Dalam sesi latihan menjelang laga melawan Bahrain pada 10 Oktober 2024, Idzes menunjukkan sisi lain dirinya lewat aksi kocak bersama Ragnar Oratmangoen.

Dalam sebuah video, Idzes terlihat membantu Ragnar melakukan pull-up dengan satu tangan. Meski awalnya terlihat serius, aksi itu ternyata hanya guyonan yang sukses memancing gelak tawa dari seluruh tim. Netizen pun ramai berkomentar, menyebut Idzes sebagai “kakak bijak” yang juga tidak segan untuk bergurau.

“Aku pikir dia serius, ternyata lawakannya sekelas stand-up,” tulis seorang netizen.

Selain humor, Idzes menjadi sosok yang mampu mengontrol lini belakang. Bermain disiplin tanpa kehilangan kendali, ia menjadi pasangan ideal bagi Hubner di jantung pertahanan.

3. Sandy Walsh: Pak Kumis Penghibur Timnas

Kerandoman Pemain Timnas Indonesia: Hubner Si Preman Lapangan, Jay Idzes Sang Pemimpin, Sandy Walsh Paling Kocak

Jika ada penghargaan untuk pemain paling kocak, Sandy Walsh adalah pemenangnya. Bek kanan berdarah Belanda ini tidak hanya tampil solid di lapangan, tetapi juga sering menghidupkan suasana tim dengan humor.

Dalam salah satu sesi latihan di Bahrain, Sandy muncul dengan kumis tipis dan menyebut dirinya sebagai “Pak Kumis.” Tingkah ini langsung membuat pemain lain tertawa terbahak-bahak. Bahkan, beberapa aksi kocak seperti guyonan Ragnar dan Idzes dianggap terinspirasi oleh Walsh.

“Grup lawak berkedok timnas,” komentar seorang netizen melihat kekompakan humor para pemain ini.

Keragaman karakter dalam skuad Timnas Indonesia ternyata menjadi salah satu kekuatan tersendiri. Sandy Walsh dan Idzes mampu mencairkan suasana, sementara Hubner, meski dikenal keras, tetap menjadi bek tangguh yang tidak mudah ditembus.

Di tengah persaingan sengit Kualifikasi Piala Dunia 2026, suasana cair seperti ini menjadi elemen penting. Selain menjaga chemistry tim, keakraban juga membantu para pemain mengatasi tekanan di pertandingan besar.

Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia, tentu diuntungkan dengan keberagaman ini. “Mereka adalah kombinasi sempurna. Di luar lapangan mereka keluarga, dan di lapangan mereka pejuang,” ucap Shin dalam sebuah wawancara.

Dari “preman lapangan” hingga “Pak Kumis,” Timnas Indonesia membuktikan bahwa sepak bola tidak melulu soal taktik dan hasil. Karakter unik setiap pemain turut memberikan warna tersendiri dalam perjalanan panjang menuju mimpi di Piala Dunia 2026.

(sto)

Source link

Baca Lainnya

Semua Berita