Tuesday, October 15, 2024

Proyek Gajah di Way Kambas: Memperjuangkan untuk Perlindungan Hutan dan Keselamatan Gajah Sumatera

Share

Dalam proyek yang bertajuk Gajahlah Way Kambas, LindungiHutan akan mengadakan webinar pada tanggal 10 Oktober dan penanaman 200 bibit pohon laban pada tanggal 14 Oktober.

Gajah Sumatera termasuk dalam jenis satwa liar yang dilindungi di Indonesia berdasarkan UU No. 5 tahun 1990 dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018. Spesies ini berisiko terancam punah (IUCN 2013) dan dikategorikan dalam kelompok yang dilarang untuk diperdagangkan (CITES 1990).

Data dari Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh tahun 2022, mengidentifikasi populasi gajah Sumatera berkisar antara 1.600 hingga 2.000 individu yang tersebar di berbagai provinsi di Sumatera.

Distribusi populasi gajah semakin menurun karena adanya konflik antara manusia dan satwa. Selama periode 2005-2020, tercatat sebanyak 647 kasus konflik gajah terjadi di Aceh, yang merupakan provinsi dengan persebaran populasi Gajah Sumatera terbanyak di Sumatera.

Habitat gajah Sumatera semakin terancam karena konversi lahan oleh manusia. Pada tahun 1990, luas hutan alam di Sumatera adalah 21,3 juta hektar dan tersisa 10,8 juta hektar pada tahun 2014. Hal ini disebabkan oleh deforestasi seluas 507.407 hektar per tahun.

LindungiHutan menciptakan proyek “Gajahlah Way Kambas” dalam program ASEAN SEDP 3.0, bekerja sama dengan ASEAN Foundation, TikTok, dan SAP untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan upaya pelestarian satwa liar khususnya gajah Sumatera.

Program ini dilatarbelakangi oleh kondisi kritis yang dihadapi oleh gajah Sumatera akibat perusakan habitat, konflik manusia-satwa, dan penurunan kualitas lingkungan, ujar Wisnu Mohammad Rizky, Strategic Partnership LindungiHutan.

Salah satu program dalam proyek Gajahlah Way Kambas adalah webinar Green Skilling untuk mengedukasi masyarakat tentang kondisi Gajah Sumatera. Webinar akan dilaksanakan pada Kamis, 10 Oktober 2024 pukul 15.00-17.00 WIB dengan mengundang Sugiyo, Koordinator Lapangan Wildlife Conservation Society Indonesia Program (WCS-IP).

Selain itu, LindungiHutan juga akan melakukan penanaman 200 bibit pohon laban di Taman Nasional Way Kambas pada 14 Oktober 2024. Pohon laban dipilih karena termasuk jenis endemik TNWK yang dapat mendukung keseimbangan ekosistem dan menjadi pakan gajah.

Melalui penanaman ini, LindungiHutan berharap dapat menyelamatkan habitat gajah Sumatera dan membantu mengurangi konflik antara gajah dan manusia. 82% lahan yang dikonversi oleh manusia banyak berada di dataran rendah, yang menjadi habitat gajah.

LindungiHutan adalah start-up lingkungan yang fokus pada aksi konservasi hutan dan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan. Mereka telah menanam 886 ribu pohon bersama 566 brand dan perusahaan, dengan program-program seperti The Green CSR, Collaboratree, dan program Carbon Offset.

Baca Lainnya

Semua Berita