Restoran kecil milik Wamiq Harisi di distrik timur ibu kota komersial Pakistan, Karachi, kini tidak lagi menyediakan merek-merek Barat, terutama minuman. Meskipun suasana restoran pada akhir pekan lalu terlihat seperti biasa, namun ada perubahan yang signifikan terjadi. Boikot terhadap merek asing, terutama yang berasal dari negara-negara pendukung Israel, mulai terasa di Pakistan setelah serangan Israel di Jalur Gaza yang menewaskan lebih dari 41.000 orang, kebanyakan adalah perempuan dan anak-anak, satu tahun sebelumnya.
Wamiq Harisi menyatakan bahwa pelanggan restorannya kini lebih memilih merek lokal, yang mengakibatkan penurunan signifikan dalam konsumsi produk Barat, terutama minuman dan makanan penutup. Hal ini terjadi dalam satu tahun terakhir. Bahkan stok untuk merek internasional seperti soda dan es krim hanya diorder dalam jumlah terbatas karena permintaan yang minim.
Boikot terhadap produk-produk yang terkait dengan AS dan Eropa di Pakistan semakin kuat, dengan penurunan penjualan minuman asing hanya sebagai salah satu contohnya. Gerakan boikot ini terus berlanjut meskipun diperkirakan hanya akan berlangsung beberapa bulan. Dari penyedia katering tradisional hingga restoran cepat saji, dari asosiasi pengacara hingga klub sosial, dampaknya terasa di berbagai sektor.
Makanan cepat saji Amerika seperti KFC dan McDonald’s juga mengalami penurunan jumlah pelanggan, memaksa restoran untuk mengurangi operasional di seluruh negeri. Bahkan cabang makanan cepat saji asing pertama di Karachi telah terpaksa ditutup beberapa bulan lalu setelah meluncurkan bisnisnya sejak tahun 1990-an. Gerakan boikot ini juga diterapkan di lingkungan pengadilan dan oleh berbagai organisasi seperti Asosiasi Pengacara Karachi dan klub media.
Video di media sosial menunjukkan bahwa masyarakat Pakistan, termasuk perempuan dan anak-anak, ikut serta dalam memprotes di restoran-restoran KFC dan McDonald’s di seluruh negeri. Mereka juga menunjukkan solidaritas dengan Palestina dengan membawa bendera dan simbol gerakan pembebasan Palestina. Gerakan boikot terhadap produk-produk asing tetap kuat di Pakistan sebagai bentuk protes terhadap dukungan negara-negara Barat terhadap Israel dalam konflik di Gaza.