Ketua Bawaslu Surabaya membantah melakukan pemukulan dan penganiayaan terhadap kekasihnya Elly Dianawati Saleh. Ia juga menjelaskan kronologi kejadian yang dilaporkan Elly ke Polrestabes Surabaya.
“Dalam laporan tercatat bahwa penganiayaan terjadi pada 12 Juli 2024. Namun, sebenarnya kejadian dimana Elly muntah di mobil saya terjadi pada Kamis (11/7/2024) dini hari. Saat itu, setelah nobar pertandingan Belanda vs Inggris,” kata Ketua Bawaslu Surabaya Novli Bernardo Thyssen.
Novli bercerita bahwa mereka awalnya kencan dan nongkrong di sebuah angkringan di Surabaya. Kemudian Novli mendapat ajakan untuk nonton bareng Semifinal Euro 2024 antara Belanda dan Inggris pada Kamis (11/7/2024) pukul 02.00 WIB.
“Elly mendesak saya untuk ke kafe karena katanya bagus, padahal saya ingin nobar di Warkop Margomulyo. Elly memaksa saya pergi ke kafe tersebut karena dia suka,” tambah Novli.
Mereka berangkat ke kafe di Tegalsari tempat rekannya mengajak nonton bareng. Namun, setelah menunggu, tidak ada acara nobar di lokasi tersebut. Novli dan temannya akhirnya streaming lewat aplikasi di handphone, sedangkan Elly bertemu teman-temannya dan minum minuman keras.
Setelah itu, Novli mengantar Elly pulang karena situasinya semakin tidak terkendali. Novli baru menyadari bahwa Elly muntah di mobilnya ketika sudah sampai di depan kosnya.
Ketika Novli mencoba mengantar Elly masuk ke dalam kosnya, Elly menolak dan marah, bahkan memukuli dirinya sendiri. Semua berakhir saat Elly akhirnya memutuskan pulang ke kosnya dan Novli pulang ke rumahnya.
Kejadian ini kemudian menyebabkan Novli memutuskan hubungan dengan Elly setelah melihat Elly dijemput oleh pria lain setelah kencan.
Novli meragukan hasil visum yang dilampirkan Elly dalam laporannya ke Polrestabes Surabaya karena dilakukan 5 hari setelah kejadian muntah di mobil.
Sebelumnya, Elly melaporkan Ketua Bawaslu Surabaya ke Polisi karena diduga melakukan penganiayaan. Namun, Novli membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa tidak pernah melakukan penganiayaan terhadap Elly.
