Keterampilan penting yang dibutuhkan auditor internal di masa depan – Dunia bisnis terus bertransformasi dengan pesat, dan peran auditor internal pun tak luput dari perubahan. Perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), analisis data besar (big data), dan otomatisasi mengubah cara auditor internal bekerja. Mereka kini dituntut untuk memiliki keterampilan yang lebih komprehensif, melampaui pengetahuan teknis tradisional.
Keterampilan penting yang dibutuhkan auditor internal di masa depan tidak hanya mencakup kemampuan teknis, tetapi juga keterampilan kognitif, interpersonal, etika, dan profesionalisme.
Dalam era digital ini, auditor internal berperan sebagai garda terdepan dalam menjaga integritas dan tata kelola perusahaan. Mereka dituntut untuk mampu memahami dan mengidentifikasi risiko yang muncul dari teknologi baru, serta mampu mengaudit sistem dan proses yang kompleks. Untuk itu, mereka memerlukan keterampilan yang memungkinkan mereka untuk berpikir kritis, beradaptasi dengan perubahan, dan berkomunikasi secara efektif dengan berbagai pemangku kepentingan.
Perubahan Lanskap Audit Internal
Peran auditor internal terus berkembang seiring dengan perubahan lanskap bisnis global dan kemajuan teknologi. Di era digital ini, auditor internal menghadapi tantangan dan peluang baru yang menuntut mereka untuk terus beradaptasi dan meningkatkan keterampilan mereka.
Dampak Teknologi pada Audit Internal
Perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), analisis data besar (big data), dan otomatisasi mengubah cara auditor internal bekerja. Teknologi ini memungkinkan auditor internal untuk melakukan analisis data yang lebih cepat dan akurat, serta mengotomatisasi tugas-tugas yang berulang. Dengan demikian, auditor internal dapat fokus pada tugas-tugas yang lebih strategis dan bernilai tambah.
Contoh Dampak Teknologi pada Audit Internal
- AI dan Analisis Data Besar:AI dapat membantu auditor internal dalam mengidentifikasi pola dan anomali dalam data yang besar, seperti transaksi keuangan atau data operasional. Hal ini memungkinkan auditor internal untuk mengidentifikasi risiko yang mungkin terlewatkan dengan analisis manual. Contohnya, AI dapat digunakan untuk mendeteksi transaksi yang mencurigakan, seperti pembelian yang tidak biasa atau pola pembayaran yang tidak konsisten.
- Otomasi:Otomasi dapat digunakan untuk mengotomatisasi tugas-tugas audit yang berulang, seperti pengumpulan data dan verifikasi dokumen. Hal ini membebaskan auditor internal untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih strategis, seperti analisis risiko dan rekomendasi.
Perbandingan Tantangan Audit Internal di Masa Lalu dan Saat Ini
Tantangan | Masa Lalu | Saat Ini |
---|---|---|
Keterbatasan data | Data terbatas dan seringkali tidak terstruktur, membuat analisis sulit. | Data melimpah, terstruktur, dan tidak terstruktur, membutuhkan alat analisis yang canggih. |
Keterbatasan teknologi | Teknologi terbatas, sehingga proses audit manual dan memakan waktu. | Teknologi canggih seperti AI, analisis data besar, dan otomatisasi tersedia, tetapi membutuhkan keterampilan baru. |
Risiko keamanan data | Risiko keamanan data relatif rendah. | Risiko keamanan data tinggi dengan munculnya ancaman siber. |
Kompleksitas bisnis | Bisnis lebih sederhana dan mudah diaudit. | Bisnis lebih kompleks dengan globalisasi, digitalisasi, dan rantai pasokan yang rumit. |
Keterampilan Teknis yang Diperlukan
Di era digital yang semakin canggih, auditor internal tidak hanya membutuhkan pemahaman mendalam tentang standar audit dan peraturan, tetapi juga harus memiliki keterampilan teknis yang kuat untuk menghadapi kompleksitas data dan teknologi yang terus berkembang. Keterampilan teknis memungkinkan auditor internal untuk menavigasi dunia digital dengan lebih efektif, menganalisis data dengan cermat, dan menemukan risiko serta peluang yang tersembunyi.
Di era digital, auditor internal membutuhkan keterampilan yang lebih dari sekadar analisis keuangan. Kemampuan berpikir kritis, analisis data, dan komunikasi yang efektif menjadi kunci. Nah, https://www.koran-gala.id/telusur/58713545472/pentingnya-memiliki-komisioner-berlatarbelakang-auditor-di-kpk menunjukkan bagaimana latar belakang auditor bisa bermanfaat dalam lembaga penegak hukum. Keterampilan seperti ini juga penting bagi auditor internal, terutama dalam mengidentifikasi dan menilai risiko yang kompleks dalam lingkungan bisnis yang semakin dinamis.
Keterampilan Teknis yang Penting
Beberapa keterampilan teknis yang paling penting bagi auditor internal di masa depan meliputi:
- Analisis Data: Kemampuan untuk mengumpulkan, membersihkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data dari berbagai sumber menjadi sangat penting. Auditor internal dapat menggunakan alat analisis data seperti Tableau, Power BI, atau Python untuk mengidentifikasi pola, tren, dan anomali dalam data yang dapat mengindikasikan risiko atau kecurangan.
Misalnya, auditor internal dapat menganalisis data transaksi untuk menemukan pola pembelian yang tidak biasa atau transaksi yang terjadi di luar jam kerja.
- Pemrograman: Keterampilan pemrograman, seperti Python atau R, memungkinkan auditor internal untuk mengotomatiskan tugas-tugas audit, membangun model analisis, dan memanipulasi data dengan lebih mudah. Contohnya, auditor internal dapat menggunakan Python untuk membuat skrip yang secara otomatis memeriksa data keuangan untuk kesalahan atau inkonsistensi, atau membangun model statistik untuk memprediksi risiko.
- Keamanan Informasi: Pemahaman tentang keamanan informasi dan prinsip-prinsipnya menjadi semakin penting mengingat meningkatnya ancaman siber. Auditor internal harus memahami bagaimana teknologi informasi digunakan dalam organisasi dan bagaimana risiko keamanan informasi dapat diatasi. Misalnya, auditor internal dapat mengevaluasi sistem keamanan informasi untuk mengidentifikasi kelemahan dan membuat rekomendasi untuk memperbaikinya.
Di masa depan, auditor internal dituntut untuk memiliki kemampuan analitis yang kuat dan kemampuan beradaptasi yang tinggi terhadap perubahan teknologi. Pengalaman seperti yang dimiliki agus joko pramono sebagai auditor di KPK, bisa menjadi contoh nyata bagaimana kemampuan analitis dan integritas dapat berperan penting dalam mengawal tata kelola organisasi.
Kemampuan ini akan sangat dibutuhkan auditor internal untuk mengidentifikasi risiko, menganalisis data, dan memberikan rekomendasi yang tepat guna, sehingga dapat meningkatkan efektivitas audit dan memberikan nilai tambah bagi organisasi.
- Alat Audit Digital: Penguasaan alat audit digital, seperti software audit, alat analisis data, dan platform pengujian keamanan, memungkinkan auditor internal untuk melakukan audit dengan lebih efisien dan efektif. Contohnya, auditor internal dapat menggunakan software audit untuk mengumpulkan bukti audit secara elektronik, menganalisis data transaksi, dan mengidentifikasi potensi risiko.
Auditor internal di masa depan harus memiliki kemampuan analisis data yang kuat dan pemahaman yang mendalam tentang teknologi informasi. Keterampilan ini sangat penting dalam menghadapi era digital yang penuh dengan data kompleks. Sebagai contoh, Agus Joko Pramono , seorang auditor berpengalaman, menekankan pentingnya keahlian ini dalam membangun sistem audit yang efektif.
Dengan menguasai kemampuan ini, auditor internal dapat membantu organisasi dalam mengambil keputusan yang tepat berdasarkan data dan informasi yang valid.
- Kecerdasan Buatan (AI): Pemahaman tentang AI dan kemampuannya untuk menganalisis data, mengidentifikasi pola, dan memprediksi risiko semakin penting bagi auditor internal. Contohnya, AI dapat digunakan untuk mengidentifikasi transaksi yang mencurigakan, memprediksi risiko keuangan, dan mengotomatiskan tugas-tugas audit.
Penguasaan Analisis Data dan Pemrograman
Penguasaan analisis data dan pemrograman dapat meningkatkan efektivitas audit internal dengan berbagai cara. Berikut beberapa contoh:
- Pengumpulan Data yang Lebih Efisien: Auditor internal dapat menggunakan alat analisis data untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber, seperti sistem informasi, basis data, dan file log, secara otomatis dan efisien. Hal ini memungkinkan mereka untuk memperoleh data yang lebih lengkap dan akurat untuk mendukung audit.
Auditor internal masa depan perlu memiliki kemampuan analitis dan komunikasi yang kuat, serta mampu beradaptasi dengan teknologi terkini. Mereka juga harus memiliki pemahaman mendalam tentang berbagai standar dan regulasi internasional, mengingat semakin banyak perusahaan yang beroperasi di berbagai negara.
Untuk menapaki karier di perusahaan multinasional, Anda perlu memenuhi persyaratan yang ketat, seperti Persyaratan menjadi auditor internal di perusahaan multinasional. Dengan mengasah keterampilan yang dibutuhkan, Anda akan memiliki peluang lebih besar untuk sukses dalam dunia audit internal, terutama di perusahaan multinasional yang dinamis.
- Analisis Data yang Lebih Mendalam: Dengan menggunakan teknik analisis data, auditor internal dapat mengidentifikasi pola, tren, dan anomali dalam data yang mungkin tidak terlihat dengan metode audit tradisional. Hal ini memungkinkan mereka untuk menemukan risiko dan peluang yang tersembunyi, dan untuk memberikan rekomendasi yang lebih efektif.
- Otomasi Tugas Audit: Pemrograman memungkinkan auditor internal untuk mengotomatiskan tugas-tugas audit yang berulang, seperti memeriksa data keuangan untuk kesalahan atau inkonsistensi. Hal ini memungkinkan mereka untuk memfokuskan waktu dan upaya mereka pada tugas-tugas yang lebih kompleks dan strategis.
- Pembuatan Model Analisis: Auditor internal dapat menggunakan pemrograman untuk membangun model statistik yang dapat memprediksi risiko atau mengidentifikasi kecurangan. Model ini dapat membantu mereka untuk mengidentifikasi area yang berisiko tinggi dan untuk mengalokasikan sumber daya audit dengan lebih efektif.
Contoh Ilustrasi Penggunaan Alat Analisis Data
Misalnya, auditor internal dapat menggunakan alat analisis data untuk mengidentifikasi potensi risiko dan kecurangan dalam proses pengadaan. Dengan menganalisis data transaksi pengadaan, auditor internal dapat mencari pola pembelian yang tidak biasa, seperti pembelian yang dilakukan dari vendor yang tidak dikenal atau pembelian yang dilakukan di luar batas anggaran.
Selain itu, auditor internal dapat menganalisis data transaksi untuk mengidentifikasi potensi konflik kepentingan atau manipulasi data. Misalnya, auditor internal dapat mencari transaksi yang dilakukan oleh karyawan yang memiliki hubungan dengan vendor tertentu, atau transaksi yang memiliki tanggal atau waktu yang tidak masuk akal.
Auditor internal di masa depan harus punya kemampuan analitis yang tajam dan pemahaman mendalam tentang teknologi, karena dunia bisnis semakin kompleks. Contohnya, https://www.koran-gala.id/telusur/58713545472/pentingnya-memiliki-komisioner-berlatarbelakang-auditor-di-kpk menunjukkan pentingnya latar belakang auditor dalam lembaga penegak hukum, karena mereka mampu mendeteksi dan menganalisis potensi kecurangan dengan lebih efektif.
Jadi, kemampuan untuk mengolah data dan mengidentifikasi pola yang tidak biasa akan menjadi aset penting bagi auditor internal di masa depan.
Keterampilan Kognitif dan Interpersonal
Di era digital yang serba cepat ini, auditor internal dituntut untuk memiliki lebih dari sekadar pengetahuan teknis. Keterampilan kognitif dan interpersonal menjadi kunci dalam menjalankan tugas audit dengan efektif dan mencapai hasil yang optimal.
Di era digital, auditor internal dituntut untuk memiliki kemampuan analisis data yang kuat, memahami teknologi informasi, dan mampu berpikir kritis. Selain itu, kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi juga penting untuk membangun kepercayaan dan hubungan yang baik dengan stakeholder. Nah, buat kamu yang penasaran apakah auditor internal bisa menjadi auditor eksternal, baca artikel ini: Apakah auditor internal bisa menjadi auditor eksternal.
Keterampilan yang dibutuhkan auditor internal dan eksternal sebenarnya memiliki banyak kesamaan, sehingga pengalaman sebagai auditor internal bisa menjadi modal awal yang baik untuk menjadi auditor eksternal.
Pentingnya Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah
Berpikir kritis adalah kemampuan untuk menganalisis informasi dengan cermat, mengidentifikasi asumsi tersembunyi, dan mengevaluasi argumen secara objektif. Dalam konteks audit internal, keterampilan ini sangat penting untuk:
- Mengevaluasi risiko dan mengidentifikasi area yang membutuhkan perhatian khusus.
- Membuat penilaian yang tepat berdasarkan bukti yang tersedia.
- Mengajukan pertanyaan yang menantang dan membantu menemukan akar masalah.
Sementara itu, pemecahan masalah merupakan proses sistematis untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah. Auditor internal yang memiliki keterampilan ini dapat:
- Menemukan solusi inovatif untuk masalah kompleks.
- Mengembangkan strategi yang efektif untuk mengatasi tantangan.
- Membuat rekomendasi yang praktis dan berkelanjutan.
Komunikasi yang Efektif, Keterampilan penting yang dibutuhkan auditor internal di masa depan
Komunikasi yang efektif adalah kunci dalam membangun hubungan yang kuat dan saling percaya dengan berbagai pemangku kepentingan. Auditor internal yang mampu berkomunikasi dengan jelas, ringkas, dan persuasif dapat:
- Menjelaskan temuan audit dengan mudah dipahami.
- Menyampaikan rekomendasi dengan tepat dan meyakinkan.
- Membangun kepercayaan dan kolaborasi dengan manajemen dan pihak terkait.
Kemampuan Beradaptasi dan Belajar Sepanjang Hayat
Dunia bisnis terus berkembang, begitu pula tantangan yang dihadapi auditor internal. Kemampuan beradaptasi dan belajar sepanjang hayat (lifelong learning) menjadi aset penting bagi auditor internal.
Auditor internal di masa depan perlu memiliki keterampilan analitis yang tajam dan kemampuan berpikir kritis untuk mengidentifikasi potensi fraud. Mereka berperan penting dalam menjaga integritas perusahaan dengan melakukan audit internal yang komprehensif. Peran auditor internal dalam mencegah fraud di perusahaan sangat vital, karena mereka dapat mendeteksi dan mencegah kerugian finansial yang signifikan.
Kemampuan beradaptasi dengan teknologi baru dan memahami tren fraud terkini juga menjadi kunci sukses bagi auditor internal di masa depan.
Dengan kemampuan beradaptasi, auditor internal dapat:
- Menyesuaikan strategi audit dengan perubahan teknologi dan lingkungan bisnis.
- Menerima informasi baru dengan terbuka dan terus meningkatkan pengetahuan mereka.
- Menjadi lebih fleksibel dalam menghadapi situasi yang tidak terduga.
Belajar sepanjang hayat, di sisi lain, membantu auditor internal:
- Tetap relevan dan kompeten dalam bidang audit.
- Mempelajari keterampilan baru dan mengikuti perkembangan terkini.
- Meningkatkan kemampuan analitis dan kritis mereka.
Keterampilan Interpersonal
Keterampilan interpersonal, seperti kolaborasi dan kepemimpinan, menjadi kunci dalam membangun hubungan yang efektif dengan berbagai pemangku kepentingan.
Di masa depan, auditor internal perlu memiliki keterampilan analitis yang kuat, kemampuan beradaptasi dengan teknologi baru, dan pemahaman yang mendalam tentang tata kelola perusahaan. Keterampilan-keterampilan ini akan sangat dihargai oleh perusahaan, yang tercermin dalam gaji yang ditawarkan. Sebagai contoh, gaji auditor internal di Indonesia berdasarkan pengalaman menunjukkan bahwa semakin banyak pengalaman dan keterampilan yang dimiliki, semakin tinggi pula potensi penghasilannya.
Hal ini membuktikan bahwa investasi dalam pengembangan diri sangat penting bagi auditor internal untuk meraih kesuksesan di masa depan.
Kolaborasi
Kolaborasi melibatkan kerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Auditor internal yang memiliki keterampilan kolaborasi dapat:
- Bekerja secara efektif dalam tim audit.
- Membangun konsensus dan mencapai kesepakatan bersama.
- Memperoleh informasi dan perspektif yang lebih luas.
Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mengarahkan dan memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Auditor internal yang memiliki keterampilan kepemimpinan dapat:
- Memimpin tim audit dengan efektif.
- Membangun kepercayaan dan rasa hormat dari anggota tim.
- Mempengaruhi perubahan positif dalam organisasi.
Keterampilan Etika dan Profesionalisme: Keterampilan Penting Yang Dibutuhkan Auditor Internal Di Masa Depan
Di tengah era digital yang serba cepat, auditor internal dituntut untuk memiliki integritas, objektivitas, dan kerahasiaan yang tinggi. Ketiga prinsip etika ini menjadi landasan moral dalam menjalankan tugas audit internal, memastikan akuntabilitas dan transparansi dalam organisasi.
Pentingnya Integritas, Objektivitas, dan Kerahasiaan
Integritas merupakan pondasi utama dalam profesi audit internal. Auditor internal yang memiliki integritas tinggi akan selalu jujur, bertanggung jawab, dan memegang teguh nilai-nilai moral dalam menjalankan tugasnya. Mereka tidak akan terpengaruh oleh tekanan dari pihak manapun dan selalu bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip etika profesi.
Auditor internal di masa depan perlu memiliki keterampilan yang lebih dari sekadar audit tradisional. Mereka harus mampu berpikir kritis, menganalisis data, dan berkomunikasi secara efektif. Selain itu, memahami perbedaan antara auditor internal dan auditor eksternal di Indonesia juga penting. Perbedaan auditor internal dan auditor eksternal di Indonesia terletak pada fokus dan tujuan audit mereka.
Auditor internal berfokus pada efisiensi dan efektivitas internal organisasi, sementara auditor eksternal berfokus pada kepatuhan terhadap standar akuntansi dan regulasi. Memahami perbedaan ini akan membantu auditor internal dalam mengembangkan keterampilan yang lebih komprehensif untuk menghadapi tantangan di masa depan.
Objektivitas menuntut auditor internal untuk bersikap adil dan tidak memihak dalam menilai suatu situasi. Mereka harus mampu melihat fakta secara objektif, tanpa dipengaruhi oleh hubungan pribadi atau kepentingan pribadi. Objektivitas memastikan bahwa hasil audit internal dapat diandalkan dan tidak bias.
Kerahasiaan merupakan aspek penting dalam menjaga kepercayaan dan integritas profesi audit internal. Auditor internal wajib menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh selama proses audit, baik itu informasi keuangan, operasional, maupun personal. Kerahasiaan melindungi informasi sensitif dan mencegah kebocoran yang dapat merugikan organisasi.
Dilema Etika dalam Audit Internal
Dalam menjalankan tugasnya, auditor internal seringkali dihadapkan pada dilema etika. Misalnya, ketika menemukan kecurangan dalam proses pengadaan barang atau jasa, auditor internal harus memutuskan bagaimana melaporkan temuan tersebut. Di satu sisi, mereka memiliki kewajiban untuk melaporkan kecurangan tersebut kepada pihak yang berwenang.
Di sisi lain, mereka juga harus mempertimbangkan dampak dari laporan tersebut terhadap organisasi dan reputasi mereka sendiri.
Dalam kasus ini, auditor internal harus menggunakan penilaian profesional dan etika untuk menentukan tindakan terbaik. Mereka dapat berkonsultasi dengan kode etik profesi, mencari nasihat dari auditor senior, atau melaporkan temuan tersebut kepada komite audit. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa tindakan yang diambil sesuai dengan prinsip-prinsip etika dan kepentingan terbaik organisasi.
Menjaga Profesionalisme dan Membangun Kepercayaan
Profesionalisme dalam audit internal ditunjukkan melalui kompetensi, independensi, dan objektivitas. Auditor internal yang profesional memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk menjalankan tugasnya, serta bersikap independen dalam mengambil keputusan dan memberikan penilaian. Mereka juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk menyampaikan hasil audit kepada pihak-pihak terkait dengan jelas dan mudah dipahami.
- Auditor internal dapat menjaga profesionalisme dengan mengikuti program pelatihan dan sertifikasi untuk meningkatkan kompetensi mereka.
- Mereka juga harus aktif dalam organisasi profesi audit internal untuk mendapatkan akses ke sumber daya dan informasi terkini.
- Selain itu, auditor internal harus menjaga independensi mereka dengan menghindari konflik kepentingan dan menjaga hubungan yang profesional dengan pihak-pihak terkait.
Membangun kepercayaan dengan pihak-pihak terkait merupakan hal yang penting dalam audit internal. Auditor internal harus bersikap terbuka dan transparan dalam menjalankan tugasnya, serta siap untuk menjawab pertanyaan dan memberikan penjelasan yang jelas dan mudah dipahami. Mereka juga harus menunjukkan rasa hormat dan menghargai pihak-pihak terkait, serta menjaga komunikasi yang efektif dan profesional.
Pengembangan Kompetensi Auditor Internal
Auditor internal memiliki peran penting dalam menjaga integritas dan efektivitas organisasi. Di era digital yang serba cepat, auditor internal perlu terus mengembangkan kompetensi mereka agar dapat menghadapi tantangan dan peluang baru. Kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan, memanfaatkan teknologi, dan berpikir kritis menjadi kunci dalam meningkatkan kinerja dan memberikan nilai tambah bagi organisasi.
Program Pelatihan dan Pengembangan
Organisasi perlu menyediakan program pelatihan dan pengembangan yang komprehensif untuk membantu auditor internal meningkatkan keterampilan mereka. Program ini harus dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik auditor internal, serta perkembangan terkini di bidang audit dan teknologi.
- Pelatihan tentang teknologi audit:Meliputi penggunaan alat dan teknik analitik data, pemodelan risiko, dan otomatisasi proses audit.
- Pelatihan tentang kerangka kerja audit:Mencakup pemahaman tentang standar audit terbaru, best practices, dan tren industri.
- Pelatihan tentang etika dan governance:Membangun kesadaran auditor internal tentang prinsip etika, tata kelola perusahaan yang baik, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
- Pelatihan tentang komunikasi dan presentasi:Meningkatkan kemampuan auditor internal dalam menyampaikan hasil audit secara efektif dan persuasif.
Dukungan Melalui Mentoring dan Pembinaan
Selain program pelatihan formal, mentoring dan pembinaan dapat memberikan dukungan tambahan bagi auditor internal dalam pengembangan karir mereka. Program mentoring dapat membantu auditor internal junior belajar dari pengalaman para senior dan mengembangkan keterampilan kepemimpinan. Pembinaan yang berkelanjutan dapat membantu auditor internal untuk mengidentifikasi area pengembangan, menetapkan tujuan, dan membangun rencana karir.
Sumber Daya dan Organisasi Profesional
Auditor internal dapat memanfaatkan berbagai sumber daya dan organisasi profesional untuk meningkatkan kompetensi mereka. Organisasi ini menyediakan pelatihan, sertifikasi, dan jaringan profesional yang dapat membantu auditor internal dalam pengembangan karir.
Sumber Daya | Organisasi Profesional |
---|---|
Jurnal audit, buku, dan sumber daya online | IIA (Institute of Internal Auditors) |
Konferensi dan seminar audit | ACFE (Association of Certified Fraud Examiners) |
Program sertifikasi audit | ISACA (Information Systems Audit and Control Association) |
Grup diskusi dan forum online | AICPA (American Institute of Certified Public Accountants) |
Penutup
Perubahan lanskap audit internal menuntut auditor internal untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Dengan menguasai keterampilan teknis, kognitif, interpersonal, etika, dan profesionalisme, auditor internal dapat menjadi aset berharga bagi organisasi dalam menghadapi tantangan masa depan. Mereka dapat membantu perusahaan untuk mencapai tujuan bisnisnya dengan cara yang bertanggung jawab, etis, dan transparan.