Bisnis perusahaan karoseri terganggu oleh truk impor China ilegal yang ‘membanjiri’ Indonesia. Menurut Sales and Marketing Department Head PT Metalindo Teknik Utama (MTU Karoseri) Hendro Wijaya, truk impor China ilegal berhasil merebut hati perusahaan-perusahaan pertambangan di Tanah Air dengan berbagai strategi. Hal ini tidak hanya mengganggu pabrikan truk, tetapi juga perusahaan karoseri yang bergerak di sektor offroad, khususnya untuk pertambangan.
Hendro mengungkapkan bahwa jumlah unit yang mereka kerjakan saat ini mengalami penurunan hingga 50 persen di sektor dump truck dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita sebelumnya juga telah mengungkapkan bahwa sudah ada 6.000 unit truk impor China ilegal yang masuk ke Indonesia.
Perusahaan karoseri mengalami dampak negatif dari truk impor China ilegal karena truk tersebut menawarkan harga yang lebih murah dengan kapasitas yang besar. Namun, truk impor ini tidak memiliki tempat perbaikan jika rusak, sehingga banyak pengusaha tambang yang hanya menggunakan truk tersebut selama dua hingga tiga tahun dan kemudian membuangnya.
Untuk mengatasi dampak negatif dari truk impor China ilegal, MTU Karoseri mulai merambah ke sektor truk onroad, seperti truk untuk keperluan logistik, dan belajar untuk membangun bodi truk dengan lebih cepat. Mereka kini mampu membangun dump truck hanya dalam waktu satu minggu guna menjaga daya saing dengan truk impor China.