Suzuki GSX150 Bandit pertama kali diperkenalkan saat ajang GIIAS 2018 lalu. Streetbike bermesin 150cc ini tetap mempertahankan style khas GSX Series yang sporty, namun pada Bandit ini dibuat lebih kalem sebagai sport touring harian. Dengan basis mesin GSX, tentunya Bandit ini punya kelebihan pada performa yang tenaganya oke.
Secara spesifikasi, Suzuki Bandit punya mesin dan beberapa poin yang membuatnya lebih unggul dari motor batangan sejenis. Bisa dibilang, Suzuki Bandit menjadi kombinasi antara Satria F150 dengan GSX150.
Suzuki merancang GSX150 Bandit dengan kenyamanan sebagai poin utama. Dengan demikian, bentuk jok dibuat agar lebar dan panjang, sedangkan GSX-S sebagai naked sport bentuknya kecil dan terpisah (split).
Desain ini membuat GSX150 Bandit ideal untuk motor harian atau digunakan jarak jauh seperti touring. Kelebihan lain yang juga dimiliki oleh GSX150 Bandit seperti bobot yang ringan, posisi duduk yang nyaman bagi pengendara maupun pembonceng.
Lantas, apa saja kelebihan dan kekurangan Suzuki GSX150 Bandit ini? Mengapa penjualannya bisa kalah laris dibanding Yamaha Vixion atau Honda CBR150R? Simak ulasannya berikut ini.
Kelebihan Suzuki GSX150 Bandit, Sport Touring dengan Spesifikasi Mumpuni
Suzuki menjadikan Bandit sebagai motor yang diarahkan kepada konsep ‘one bike for all’. Tujuannya adalah agar pengendara bisa mengandalkan GSX150 Bandit sebagai kendaraan harian dan juga sebagai sarana melakukan hobi perjalanan touring maupun traveling.
Karena konsepnya motor serba guna untuk harian, maka GSX150 Bandit telah dilengkapi dengan kick starter, tidak seperti GSX-S150 yang mengandalkan starter elektrik.
Posisi berkendara dari Suzuki GSX150 Bandit juga lebih tegak, cukup berbeda dengan dua GSX lain yang merunduk karena posisi setang bergaya underyoke. Untuk berkendara dalam waktu lama, Suzuki GSX150 Bandit tidak membuat tangan dan pundak lekas pegal.
Suzuki GSX 150 Bandit, Didukung Spesifikasi Mesin yang Galak Untuk Harian
Dalam jajaran motor sport 150 cc di Indonesia, Suzuki GSX series punya mesin paling jumawa soal tenaga. Sekalipun Bandit mengisi lini terbawah keluarga GSX150, tapi naked bike ini pakai mesin yang sama seperti GSX-R150.
Mesin berkubikasi 147,3 cc DOHC dengan tenaga puncak 18,9 dk pada 10.500 rpm dan torsi maksimum mencapai 14,0 Nm di 9.000 rpm. Konfigurasi broke x stroke silindernya 62.0 x 48.8 mm overbore.
Melihat karakter tenaganya, Suzuki Bandit baru terasa maksimal di putaran atas. Motor ini memiliki kemampuan meraung di RPM menengah ke atas karena napas mesinnya lebih panjang karena bermesin overbore. Mesin yang diusungnya menghasilkan tenaga 18,9 hp, paling besar dibandingkan motor sejenis.
Adapun Yamaha Vixion tipe standar dibekali mesin berkubikasi 149,8 cc SOHC. Tenaga yang dihasilkan sebesar 16,3 hp/8.500 rpm dan torsi 14,5 Nm/7.500 rpm.
Sementara itu Honda CB150R generasi kedua menghasilkan daya maksimum 16,7 dk/9.000 rpm dan torsi maksimum 13,8 Nm/7.000 rpm. Mesin ini serupa dengan yang digunakan oleh Honda Sonic dan Supra GTR namun berbeda karakter output tenaganya.
Sudah jelas, tenaganya selisih 2,2 dk lebih besar dari CB150R. Dan bila dibandingkan Vixion lebih besar lagi, beda tenaga keduanya mencapai 3,6 dk. Suzuki GSX 150 Bandit ini bisa memberikan sensasi berkendara yang gahar untuk perjalanan jauh.
Bila digunakan untuk riding harian di perkotaan, tenaga dan torsi mesin Bandit terkesan ndut-ndutan seperti kurang galak saat dipakai kecepatan rendah. Lain cerita ketika perjalanan jauh, performa mesin GSX150 Bandit akan lebih enak digeber. Dengan demikian, motor ini sangat pas untuk kebutuhan touring dengan tenaga di putaran atas yang terus mengisi.
Dimensi Suzuki Bandit Ideal Untuk Motor Harian
Motor ini memiliki dimensi yang cukup ringkas, yaitu 2.000 x 745 x 1035 mm. Tinggi jok GSX150 Bandit 790 mm, dengan jarak pijak 150 mm dan berat kosong 135 kg.
Karena posisi jok lebih rendah dari GSX-S150, Bandit cocok buat orang dengan tinggi rata-rata. Jok belakangnya juga lebih landai 8 cm sehingga membuat pembonceng lebih nyaman.
Secara desain, motor ini lebih mengedepankan utilitas dan kenyamanan berkendara untuk segala kondisi. Pada sisi pengendara, posisi setang lebih tinggi tapi pijakan kaki masih tetap bergaya sport yang sedikit mundur ke belakang.
Kemudian posisi pijakan kaki penumpang di Bandit dibuat lebih rendah 3 cm dari GSX-S150. Posisi ini membuat berat badan penumpang belakang tidak terlalu bertumpu ke depan, sehingga pengendara tidak seperti menggendong penumpang.
Kekurangan Suzuki Bandit, Desain Gado-gado
Suzuki Bandit versi lawas identik dengan motor yang menggabungkan teknologi modern dan gaya retro. Desainnya sederhana, model lampu bulat, velg palang tiga dengan mesin 4 silinder sejajar.
Saat PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) merilis GSX150 Bandit, ternyata motor ini karakternya jauh dari ekspektasi masyarakat yang berharap desainnya mirip dari Bandit versi moge 400 cc generasi lawas. Alhasil, kehadiran Bandit versi murah ini banyak kalangan yang mencibirnya.
Pada kasus Suzuki GSX150 Bandit ini, Suzuki seolah cuma memanfaatkan body part dari motor yang sudah ada. Naked bike ini seperti gabungan GSX-S150 dan Satria F150 injeksi. Batok headlamp-nya jelas sekali memakai punya Satria, demikian juga lampu belakang.
Padahal, bila mengikuti Gen Suzuki Bandit versi moge, yaitu Bandit 400, bukan tidak mungkin Bandit berbasis GSX150 ini bisa lebih diminati. Sebagai gambaran, GSX150 Bandit bisa mengadopsi style motor retro dengan lampu bulat seperti milik Thunder 125 namun dengan perawakan body yang ramping.
Suzuki Thunder dahulu kurang diminati karena kapasitas mesin nanggung, motor sport touring tapi 125 cc yang tenaganya beda sedikit dengan motor bebek. Misalnya saja GSX150 Bandit memakai gaya retro namun dengan mesin 150 cc yang ada sekarang, tentunya membuat desain GSX150 Bandit lebih macho, bukan motor gado-gado seperti sekarang.
Pasalnya sekarang desain retro dengan aksen lampu model bulat kembali digandrungi oleh banyak kalangan. Ini dibuktikan oleh Yamaha yang merilis XSR155 dengan gaya retro dan motor sport ini langsung mendapat sambutan positif soal desainnya. (YS)