Asisten Staf Khusus Presiden, Yasmin Nur, mengungkapkan bahwa ia mendapat gaji sebesar Rp 23 juta per bulan. Pengakuannya ini membuatnya menjadi sorotan setelah ia terlibat dalam kejar-kejaran di media sosial dengan seorang pengguna akun bernama Dheo Cahyo. Yasmin juga mengungkapkan bahwa ia memiliki seorang pembantu asisten yang digaji Rp 19,5 juta per bulan.
Kisah Yasmin ini bermula ketika Dheo Cahyo membuat serial tuit yang membocorkan seseorang yang kinerjanya tidak jelas. Yasmin merasa tertantang dan memutuskan untuk memberikan informasi bahwa gaji seorang pembantu asisten mencapai Rp 23 juta per bulan. Dia merasa tersinggung dengan cuitan Dheo yang tidak menyebut namanya secara langsung tetapi mengarah kepadanya.
Yasmin mengungkapkan bahwa statusnya sebagai Asisten Staf Khusus Presiden di bawah Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) bermula dari November 2021 hingga saat ini. Selain itu, dia juga merupakan co-founder Kawal Sidang Indonesia sejak Januari 2022. Yasmin juga memiliki pengalaman bekerja di Biro Humas Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Divisi Humas Polri, dan humas PT Pertamina.
Tindakan Yasmin yang mengancam akan membawa Dheo ke jalur hukum atas tuduhannya membuatnya menjadi pusat perhatian di media sosial. Meskipun akun media sosial Yasmin telah menghilang, tangkapan layar statusnya telah tersebar luas di kalangan warganet. Identitas Yasmin terungkap sebagai alumnus Prodi Ilmu Politik dan Pemerintahan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya yang kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Pertahanan (Unhan) Sentul.