Bitcoin telah menarik perhatian banyak investor setelah mengalami lonjakan harga hampir 300% sejak November 2022. Namun, ada tanda-tanda bahwa tren ini mungkin mulai melemah, membuat banyak orang bertanya-tanya apakah kenaikan ini bisa bertahan hingga akhir tahun.
Sinyal Peringatan dari Stochastic dan MACD
Salah satu indikator teknis yang paling sering digunakan untuk menganalisis pergerakan harga adalah stochastic. Stochastic bulanan Bitcoin baru-baru ini menunjukkan “penurunan overbought,” sebuah kondisi di mana indikator ini turun dari wilayah overbought di atas 80. Ini sering kali menandakan bahwa momentum bullish sedang melemah dan bisa berakhir dalam waktu dekat. Jika situasi ini berlanjut hingga akhir Agustus, penurunan overbought akan terkonfirmasi, menjadi katalis negatif bagi BTC IDR.
Selain stochastic, indikator lain seperti MACD (Moving Average Convergence Divergence) juga memperlihatkan tanda-tanda melemahnya tren. Histogram MACD menunjukkan bar yang lebih dangkal, menandakan bahwa kekuatan tren naik semakin berkurang. Bersamaan dengan itu, awan Ichimoku, indikator momentum lainnya, memperlihatkan area datar yang menunjukkan tantangan di masa depan bagi Bitcoin.
Resistensi Garis Tren dan Tantangan Mendatang
Sejak Maret 2023, tren naik Bitcoin telah menghadapi tantangan yang cukup berat. Meskipun harga berulang kali mencoba menembus level $70.000, resistensi garis tren pada grafik bulanan membuatnya sulit untuk mencapai pijakan baru. Hal ini menambah kekhawatiran bahwa pergerakan bullish mungkin mulai kehilangan kekuatannya seiring dengan sinyal teknis yang mengindikasikan potensi penurunan.
Namun, meskipun ada tanda-tanda peringatan ini, Bitcoin tetap menjadi aset yang sangat spekulatif dan volatil. Banyak investor yang tetap optimis bahwa harga akan terus naik, terutama jika ada perkembangan positif dari sisi adopsi institusional atau regulasi yang lebih jelas.
Penutup
Meskipun pergerakan grafik Bitcoin menunjukkan tanda-tanda melemahnya momentum bullish, masih ada kemungkinan bahwa harga dapat terus meningkat, terutama jika kondisi makroekonomi dan sentimen pasar tetap positif.
Namun, investor harus berhati-hati dan terus memantau indikator teknis untuk mengantisipasi potensi penurunan. Dengan volatilitas yang tinggi dan banyaknya faktor yang mempengaruhi harga, Q4 bisa menjadi periode yang sangat menentukan bagi pergerakan harga Bitcoin selanjutnya.
Tentang Palapa
Palapa melalui PT Global Karya Wisesa adalah perusahaan berbasis teknologi di garis depan inovasi blockchain dan aset kripto. Palapa memiliki visi mendorong adopsi dan pemanfaatan teknologi blockchain secara luas dengan menciptakan ekosistem yang mudah dan berfokus pada pengguna.
Token Palapa (PLPA) sudah resmi terdaftar oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Dimana token Palapa telah masuk ke dalam daftar 545 aset kripto yang dapat diperdagangkan saat ini.
PLPA dibangun menggunakan blockchain Ethereum dengan standar ERC-20. Seperti diketahui, Ethereum menyediakan platform yang kuat dan aman untuk perilisan dan pengelolaan token dengan memastikan transparansi dan interoperabilitas dalam ekosistem blockchain yang lebih luas.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES.