Surabaya (beritajatim.com) – Dua perguruan silat di Surabaya hampir bertabrakan pada malam Minggu (25/8/2024). Diketahui bahwa insiden hampir bentrok ini disebabkan oleh dendam yang ingin dibalaskan.
Untungnya, petugas dari Respati Polrestabes Surabaya cepat bertindak sehingga potensi pertikaian antara dua kelompok perguruan silat tersebut dapat dihindari.
Kasat Samapta Polrestabes Surabaya, AKBP Teguh menjelaskan bahwa dua kelompok yang hampir bentrok adalah Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKSPI) Kera Sakti dan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Polisi menduga bahwa aksi bentrok ini dipicu oleh dendam antara kedua kelompok tersebut.
“Kami berhasil mengamankan delapan pemuda yang tergabung dalam perguruan silat di Jalan Diponegoro. Mereka diduga memiliki niat untuk membalaskan dendam,” ujar Teguh pada Selasa (27/8/2024).
Delapan pemuda yang diamankan tersebut adalah WN (23) dari Jember, MA (19) dari Pulosari, RA (18) dari Tegalsari, STP (18), SP (25), dan FN (27) dari Kutisari Utara, serta Lalu AA (18) dari Kalijudan. Mereka diamankan oleh polisi setelah berkumpul di Terminal Joyoboyo dan berencana untuk pergi ke wilayah Surabaya Barat.
Mereka (IKSPI) berencana untuk membalas dendam terhadap anggota PSHT yang diduga terlibat dalam pengeroyokan di Karang Menjangan Surabaya,” tambah Teguh.
Ada aksi kejar-kejaran yang terjadi dan dari 50 pemuda, polisi berhasil mengamankan 3 sepeda motor dan 8 pemuda yang hendak terlibat dalam bentrokan. Saat ini, tiga sepeda motor yang diamankan oleh tim Respati Polrestabes Surabaya telah diserahkan ke Polsek Wonokromo.
“Mereka akan diperiksa di Polsek Wonokromo. Pihak kepolisian juga akan berkoordinasi dengan ketua Ranting IKSPI untuk penanganan lebih lanjut,” kata Teguh. [ang/beq]