Monday, September 9, 2024

Tak Cuma Mobil Baru, Penjualan Mobil Bekas 2024 juga lagi ‘Kurang Darah’ – Mobil Bekas

Share

Penjualan mobil bekas 2024 disebut sedang lesu, seperti juga yang terjadi di pasar mobil baru. Pengetatan kredit mobil menjadi penyebab utamanya.

Pemilik Diler Focus Motor Group Agustinus menilai pasar mobil bekas di Indonesia tahun ini juga terdampak oleh kondisi ekonomi global dan nasional yang sedang turun. Transaksi jual-beli mobil seken tidak sedinamis biasanya.

“Ada penurunan (penjualan mobil bekas pada 2024). Terasa,” ujarnya di sela-sela Soft Launching Bursa Mobil Pusat Otomotif Indonesia (POIN) PIK 2, Rabu (21/8/2024) di Pantai Indah Kapuk 2, Tangerang, Banten.

dealer mobil bekas Mangga Dua

Lantas, apakah penurunan penjualan mobil bekas sedalam pasar mobil baru?

Sebagai pembanding, pasar mobil baru Januari-Juli 2024, menurut data penjualan retail Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), hanya mencapai 508.050 unit. Volumenya drop 12,2 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).

Sayangnya, menurut Agus, pasar mobil bekas tidak memiliki pengumpulan data penjualan yang terpusat dan menyeluruh seperti yang dilakukan oleh Gaikindo untuk pasar mobil baru.

Namun, data penurunan pembiayaan kredit mobil sebesar 15 persen selama Januari-Juli 2024 yang dirilis oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) ia sebut bisa menjadi salah satu indikatornya.

penjualan mobil bekas 2024

“Mobil bekas ini tidak memiliki indikator (volume penjualan nasional). Jadi, kami menggunakan indikator dari leasing. Jika ada penurunan di leasing, artinya penjualan mobil bekas juga menurun. Itu adalah indikator yang kami gunakan,” jelas Agustinus.

Dari berbagai tantangan yang dihadapi oleh pasar, dia menunjuk pengetatan kredit mobil sebagai penyebab utama lesunya penjualan mobil bekas pada 2024.

“Jelas, leasing diperketat (yang menjadi penyebabnya). Mungkin karena banyak NPL (non performing loan/kredit macet) yang naik juga. Keadaan ekonomi juga, memang, tidak baik-baik saja. Tetapi, saya yakin akan ada masa bangkitnya lagi dan menurut saya itu tidak akan terlalu lama lagi terjadi,” ungkap Agustinus dengan optimis.

Di masa-masa ini, dia menjelaskan bahwa setiap pedagang mobil bekas perlu berpikir keras menghadapi kondisi pasar yang sedang lesu. Strategi setiap diler bisa berbeda, dengan hasil yang juga berbeda.

“Kami di Focus Motor Group mampu berkembang. Penjualan kami dari bulan enam ke bulan tujuh meningkat dua kali lipat,” klaim Agustinus. [Xan]

Source link

Baca Lainnya

Semua Berita