Di Olimpiade Paris 2024, Malaysia berhasil meraih dua medali perunggu dari cabang bulu tangkis. Medali tersebut diraih oleh Lee Zii Jia dalam tunggal putra dan pasangan ganda putra Aaron Chia-Soh Wooi Yik. Meskipun berhasil meraih medali, Malaysia telah memperpanjang masa paceklik medali emas mereka selama hampir 70 tahun mengikuti Olimpiade. Pencapaian ini dianggap kurang memuaskan jika dibandingkan dengan Olimpiade Tokyo, di mana Malaysia berhasil meraih satu perak dan satu perunggu.
Seorang akademisi dari Universitas Teknologi Mara (UiTM) Shah Alam, Mohd Sadek Mustafa, menyarankan agar Malaysia tidak hanya fokus pada cabang olahraga populer. Dia mencontohkan Indonesia yang berhasil meraih emas dari cabang olahraga seperti panjat tebing dan angkat besi, bukan hanya dari bulu tangkis. Mustafa juga mengajak Malaysia untuk melirik olahraga lain yang berpotensi meraih emas, seperti kano dan kayak.
Dia juga menyoroti peran pelatih dalam pembinaan atlet, menekankan perlunya perubahan dalam mentalitas dan pendekatan pelatihan. Menurutnya, pelatih harus memprioritaskan prestasi atlet dan memanfaatkan berbagai metode latihan yang dapat membuat atlet berkembang. Selain itu, Sadek menekankan pentingnya masukan multilateral dalam kepelatihan dan penambahan psikolog dalam tim kepelatihan.
Dia juga mencontohkan tim China yang mampu menghadapi perang psikologis dari tim lawan di Olimpiade Paris 2024 dengan sangat baik. Sadek menegaskan bahwa Malaysia perlu mengubah pola pikir dalam persiapan menghadapi Olimpiade mendatang, dengan memulai persiapan sejak dini.
