Warga Palestina telah tiba di kota Khan Younis di Gaza Selatan setelah melarikan diri dari serangan darat dan udara Israel di area Rafah pada Jumat (28/6/2024). Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, menyatakan bahwa siklus pengungsian tanpa henti dan nasib warga yang terus menerus dalam mode bertahan hidup harus dihentikan. Ia menyoroti keputusasaan akibat kekejaman Israel di Jalur Gaza yang harus dihentikan.
Otoritas Israel baru-baru ini mengeluarkan perintah evakuasi bagi warga di Gaza yang memaksa ratusan ribu orang keluar dari Khan Younis & Rafah di selatan. Lazzarini mengecam perintah evakuasi ini yang berdampak pada hampir seperempat juta orang, yang sebagian besar sudah mengungsi beberapa kali. Dia juga menekankan risiko yang tinggi bagi anak-anak di tengah kondisi konflik ini.
Sejak Oktober, lebih dari 38 ribu warga Palestina telah tewas, dengan ribuan lainnya mengalami luka-luka akibat serangan Israel di Gaza. Beberapa wilayah Gaza telah hancur dan menghadapi blokade ketat terhadap akses makanan, air bersih, dan obat-obatan. Israel telah dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional dan dikecam secara internasional atas operasi militernya yang terus berlanjut.
Mahkamah Internasional memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militernya di Rafah dan memberikan perlindungan kepada lebih dari satu juta warga Palestina yang mencari perlindungan di kota tersebut sebelum mereka diserang. Situasi di Gaza terus memburuk dan tindakan gencatan senjata sangat diperlukan untuk mengakhiri krisis kemanusiaan ini.
