Perusahaan semikonduktor, MediaTek, telah mengungkapkan komitmennya untuk fokus pada pengembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) sebagai bagian dari teknologi mereka untuk menciptakan lebih banyak inovasi di masa depan. Perusahaan asal China itu telah mengumumkan rencananya untuk memperluas ekosistemnya dengan dukungan dari Baidu dan LLama, antara lain, untuk memanfaatkan AI generatif dalam perangkat dengan fitur real time seperti penghapusan objek dan pembuatan gambar.
Vice President Corporate Marketing dari MediaTek, Finbarr Moynihan, menyatakan bahwa mereka berada di posisi strategis dalam mendorong pertumbuhan teknologi AI Generatif di berbagai aplikasi, termasuk ponsel pintar, chromebook, TV pintar, solusi otomotif, dan solusi cerdas lainnya yang akan sangat dipengaruhi oleh teknologi AI.
MediaTek telah menjadikan pengembangan teknologi AI generatif sebagai area fokus utama untuk mendorong inovasi di pasar-pasar yang berbeda. Mereka juga melihat peluang pada infrastruktur data dan akan mulai mengembangkan pusat data berbasis awan komputasi sebagai bagian dari solusi teknologinya.
MediaTek juga telah mencatatkan pencapaian sebagai vendor cipset selular nomor 1 dunia selama hampir 4 tahun berturut-turut sejak kuartal ke-3 tahun 2020. Mereka juga mencatat bahwa Indonesia merupakan salah satu dari tiga pasar global dengan pangsa pasar ponsel pintar sebesar 50 persen pada tahun lalu.
Di Indonesia, MediaTek telah menguasai pangsa pasar hingga 64 persen sebagai penyedia prosesor ponsel pintar. Mereka juga mendukung industri FinTech di Indonesia untuk memajukan pembayaran non-tunai melalui solusi IoT.
Semua pencapaian ini menunjukkan komitmen MediaTek terhadap inovasi teknologi dan kemitraan lokal yang kuat. Diharapkan MediaTek terus memenuhi permintaan konsumen teknologi modern di pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dan menghasilkan realisasi janji-janji teknologinya dalam waktu dekat.