Deputi Pengembangan Talenta Asosiasi Game Indonesia (AGI), Ibnu Raziq, mengungkap dampak positif yang dirasakan pelaku industri gim setelah disahkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 19 Tahun 2024 tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional. Perpres tersebut telah membuat industri gim semakin diakui di Indonesia.
Menurut Ibnu, dampak yang paling terasa adalah kemudahan dalam mencari dukungan dan sponsor untuk program-program terkait industri gim. Sebelum adanya Perpres, banyak pihak meragukan potensi industri gim lokal, namun sekarang pemahaman terhadap bisnis industri gim semakin meningkat.
Ibnu juga menyatakan bahwa pengembang gim di Indonesia telah mampu bersaing dengan pengembang internasional, terutama pada kelas-kelas gim tertentu. Meskipun masih perlu peningkatan dalam hal jumlah, beberapa pengembang gim lokal telah mampu bersaing dengan pengembang global.
Perpres Nomor 19 Tahun 2024 bertujuan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dalam pengembangan industri gim Indonesia, seperti kurangnya dana dan Sumber Daya Manusia (SDM), permasalahan teknis, serta untuk menyatukan langkah para pemangku kepentingan. Perpres tersebut membahas berbagai aspek pengembangan industri gim, mulai dari pengembangan SDM, promosi, akses pasar, perangkat keras, infrastruktur, pembiayaan, regulasi, hingga aktivasi gim Indonesia di kawasan regional dan global.
Data “Outlook Pariwisata & Ekonomi Kreatif 2021/2022” menunjukkan bahwa subsektor aplikasi dan gim menyumbang PDB sebesar Rp31,25 triliun pada tahun 2021, dengan pertumbuhan tertinggi kedua setelah subsektor televisi dan radio.
AGI berharap agar Perpres tentang industri gim dalam negeri dapat segera terbit untuk terus mengembangkan potensi industri gim di Indonesia.