Penjualan mobil di Indonesia terus menunjukkan performa negatif sepanjang Januari hingga Mei 2024. Menurut data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara retail selama lima bulan pertama tahun ini masih sekitar 300 ribu unit, tepatnya 361.698 unit. Hal ini menunjukkan penurunan 14,4 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 422.514 unit.
Penjualan mobil di Indonesia terus menurun sejak awal tahun 2024 disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pengetatan kredit, kondisi ekonomi global yang menurun, tertahannya pembelian karena Pemilihan Umum, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, dan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate).
Meski demikian, Ketua III Gaikindo, Rizwan Alamsjah, mengungkapkan bahwa penjualan mobil pada bulan Mei mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya. Penjualan grosir pada bulan Mei meningkat sebesar 46,5 persen menjadi 71.263.000 unit, sementara penjualan retail juga naik menjadi 72.137 unit.
Gaikindo menargetkan penjualan mobil nasional mencapai 1,1 juta unit pada akhir 2024, meningkat dari penjualan retail tahun 2023 sebanyak 998.059 unit. Meski pasar masih menunjukkan kinerja yang lesu, belum ada revisi target yang dinyatakan hingga saat ini.