GAC Aion mengklaim memiliki Pusat Riset dan Pengembangan (Research and Development/R&D Center) berkelas dunia serta pabrik berteknologi sangat modern dan efisien. Mereka juga mengatakan bahwa teknologi dari model mobil listrik yang mereka hasilkan sangat inovatif.
Managing Director GAC Aion South East Asia, Ma Haiyang, melihat Indonesia sebagai pasar potensial dengan tren mobil listrik yang semakin meningkat. Mereka yakin dapat bersaing di industri manufaktur dan memimpin pengembangan mobilitas hijau secara global.
GAC Aion telah merencanakan kehadiran dua model mobil listrik di Indonesia pada tahun 2024, yaitu Y Plus dan Hyper HT. Mereka juga berencana untuk menghadirkan total tujuh model mobil listrik dalam tiga tahun ke depan.
GAC Aion terus berupaya untuk menyediakan mobil listrik cerdas yang inovatif melalui R&D Center mereka yang kuat di beberapa negara dan pusat manufaktur cerdas. Mereka memiliki R&D Center global di tiga negara, yaitu China (Guangzhou, Shanghai, Xiamen), Amerika Serikat (Los Angeles), dan Italia (Milan).
Strategi global GAC Aion untuk Asia Tenggara meliputi pengembangan R&D Center, kerja sama dengan mitra lokal, dan adaptasi produksi. Mereka bahkan sedang mempertimbangkan untuk membuat R&D Center di Indonesia.
GAC Aion juga berencana untuk mendirikan fasilitas produksi dan infrastruktur pengisian daya di Indonesia, serta melakukan kampanye pemasaran yang menyoroti teknologi canggih dan efisiensi energi. Mereka akan mulai merakit mobil di pabrik milik Indomobil Group sebelum mendirikan fasilitas produksi sendiri.
Chief Executive Officer GAC Aion Indonesia, Andry Ciu, siap membawa kecanggihan teknologi pabrik GAC Aion di Guangzhou ke Indonesia. Mereka menjanjikan bahwa model mobil listrik GAC Aion akan menawarkan berbagai keunggulan, termasuk baterai dan sistem fast charging yang mampu menyediakan jarak 200 km setelah dicas lima menit.
Ciu juga menegaskan bahwa produk terbaru Aion akan segera hadir di Indonesia dalam waktu dekat.
