Mojokerto (beritajatim.com) – Seorang Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Jombang, WS (45), telah ditangkap oleh Polres Mojokerto Kota karena terlibat dalam kasus penipuan. Uang sebesar Rp865 juta yang diperoleh dari penipuan warga Kota Mojokerto digunakan untuk membiayai kampanye dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) 2019.
Wakil Kepala Polres Mojokerto Kota, Kompol Supriyono menjelaskan bahwa tersangka telah meminjam uang dari korban A, seorang warga Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto sejak tahun 2019. “Uang tersebut digunakan oleh tersangka untuk proyek dan sebagiannya untuk Pilkades 2019,” ungkap Supriyono pada Rabu (29/5/2024).
Supriyono juga menyebutkan bahwa tersangka kembali mencalonkan diri sebagai Kades untuk kedua kalinya pada Pilkades 2024. Namun, dana yang digunakan adalah pinjaman dari korban A dengan jaminan sertifikat tanah.
Namun, ternyata sertifikat yang dijadikan jaminan bukan milik tersangka. Korban mulai curiga karena nama pemilik sertifikat tersebut bukanlah milik tersangka.
“Sertifikat tersebut atas nama orang lain, teman tersangka. Kemudian jaminan diganti dengan kendaraan Brio dan Fortuner, namun kendaraan tersebut masih dalam tanggungan keuangan. Kendaraan tersebut kemudian disita oleh pihak keuangan dan tersangka dijerat dengan Pasal 378 KUHP dan/atau 372 KUHP dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara,” jelasnya.
Sebelumnya, anggota Unit III Tindak Pidana Umum Satuan Reskrim Polres Mojokerto Kota telah berhasil menangkap seorang Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Jombang. Tersangka WS (45) warga Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang ditangkap setelah melakukan penipuan sebesar Rp865 juta.
Tersangka ditangkap di rumahnya pada Kamis (16/5/2024) sekitar pukul 04.45 WIB. Dari hasil penangkapan, barang bukti yang disita berupa tiga surat perjanjian pinjaman, satu surat pernyataan, dan tiga fotokopi sertifikat. Tersangka saat ini ditahan di rutan Polres Mojokerto Kota. [tin/beq]
