Bus pariwisata Trans Putera Fajar mengalami kecelakaan di Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu (11/5) yang menimpa rombongan SMK Lingga Kencana Depok. Kecelakaan tersebut menewaskan 11 orang. Menurut Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Barat, bus tersebut sebelumnya telah mengalami kebakaran dan mengalami perubahan nama pengelola dari Trans Maulana Jaya menjadi Trans Putera Fajar agar masih bisa disewakan.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas Polda) Jawa Barat, Kombes Pol Wibowo, mengungkapkan bahwa pengusaha bus tersebut telah memperbaiki bus setelah kebakaran hanya pada sistem kelistrikan dan interior tanpa melakukan perawatan menyeluruh. Tidak ada standar operasional prosedur dalam penanganan bus yang mengalami masalah saat beroperasi dan mengangkut penumpang.
Bus yang membawa rombongan pelajar tersebut tidak layak jalan karena KIR bus telah kedaluwarsa sejak 6 Desember 2023. Selain itu, fungsi rem tidak berfungsi dengan baik dan kompresor berisi oli dan air yang seharusnya berisi angin. Hal ini menyebabkan rem tidak berfungsi dengan baik saat kecelakaan terjadi.
Kedua tersangka, yang merupakan pemilik bus dan pengelola, dijerat dengan pasal 311 undang-undang lalu lintas juncto pasal 55 KUHP subsider dan atau pasal 359 KUHP, dengan ancaman pidana penjara selama 12 tahun atau denda Rp 24 juta dan atau denda pidana selama 5 tahun.
