Ryan Garcia terbukti positif doping dengan menggunakan zat peningkat performa terlarang yang dikenal sebagai ostarine. Ryan Garcia menggunakan ostarine saat duel dan sehari sebelum memenangkan pertarungan melawan Devin Haney bulan lalu di New York. Pengujian dilakukan oleh Voluntary Anti-Doping Association (VADA) yang menemukan bahwa Ryan Garcia juga menggunakan zat lain yang dikenal sebagai 19-norandrosterone.
Ryan Garcia berhasil meraih kemenangan melawan juara kelas ringan WBC, Devin Haney, namun Haney tetap mempertahankan sabuknya karena Garcia melebihi batas berat badan untuk pertarungan tersebut. Golden Boy Promotions menyatakan bahwa mereka percaya Ryan Garcia dan sedang menyelidiki bagaimana temuan doping bisa terjadi.
Victor Conte, yang merupakan penasihat khusus Devin Haney, mengungkapkan bahwa ostarine dan 19-norandrosterone memiliki efek anabolik yang dapat meningkatkan performa atlet. Ostarine sendiri diklaim sebagai zat yang lebih aman daripada steroid, namun tetap dilarang penggunaannya dalam dunia olahraga.
Sebelumnya, pemegang gelar kelas menengah super Lucian Bute juga dinyatakan positif menggunakan ostarine setelah pertarungan melawan Badou Jack pada tahun 2016. Penggunaan zat terlarang ini dapat meningkatkan stamina dan kemampuan pemulihan atlet setelah latihan.
Devin Haney menggambarkan bahwa situasi ini telah menjungkirbalikkan dunia tinju, menunjukkan dampak yang ditimbulkan oleh kasus doping Ryan Garcia ini dalam dunia olahraga.
