Thursday, November 21, 2024

Pentingnya Pemerintah Membangun Database Diaspora Indonesia untuk Gender

Share

Menurut Dosen Ilmu Politik UKI, Dr. Audra Jovani, dalam kajian Feminisme, terdapat hubungan antara seksualitas dan diaspora. Menurutnya, dalam bukunya Metha 2015, terdapat penafsiran yang bias gender dan androsentris terhadap diaspora itu sendiri.

Menurut Dr. Audra, laki-laki mendapatkan hak istimewa dalam diaspora karena dianggap mampu bertransformasi dan beregenerasi di tempat baru, sehingga laki-laki menjadi aktor utama dalam pembentukan diaspora. Sementara itu, perempuan dianggap hanya “ngikut” dan bergantung pada laki-laki dalam sistem patriarki yang membuat perempuan mengalami ketimpangan dalam pembagian kerja.

Dr. Audra juga menekankan bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memfasilitasi kebijakan dan program yang berfokus pada kerja sama dan kolaborasi di berbagai bidang dalam diaspora Indonesia. Diaspora Indonesia memiliki peran penting sebagai duta yang mempromosikan keunggulan Indonesia melalui budaya, kuliner, partisipasi aktif di ranah internasional, moderasi beragama, dan multikulturalisme.

Meski dihadapkan pada berbagai tantangan seperti dwi kewarganegaraan, buruh migran, dan masalah lainnya, Dr. Audra menyoroti contoh praktik baik perempuan diaspora Indonesia di berbagai negara. Dia juga menyoroti pentingnya perhatian serius dari pemerintah terutama terhadap diaspora perempuan dan membangun database diaspora yang baik.

Source link

Baca Lainnya

Semua Berita