Tuesday, September 24, 2024

Indonesia Dirasa Tak Cuma Butuh Banyak Mobil Listrik Murni, tapi juga Mobil Hybrid – Mobil Listrik

Share

Pasar Indonesia membutuhkan beragam opsi teknologi kendaraan elektrifikasi, mulai dari mobil hybrid hingga mobil listrik murni (battery electric vehicle/BEV). Namun, untuk mendukung semua teknologi tersebut, diperlukan insentif yang memadai.

Hal ini disampaikan dalam diskusi ‘Membedah Peluang dan Tantangan Elektrifikasi Kendaraan di Indonesia Menjelang 2030’ yang diselenggarakan oleh Indonesia Center of Mobility Studies (ICMS) di Serpong, Tangerang. Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara menyatakan bahwa mobil listrik murni saat ini memiliki beragam pilihan model dan harga, namun masih kurang didukung oleh infrastruktur yang merata.

Di sisi lain, Marketing Planning Division Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Resha Kusuma Atmaja mengungkapkan bahwa pasar kendaraan elektrifikasi dari berbagai teknologi, dikenal sebagai ‘xEV’, telah mengalami peningkatan pesat sejak 2019. Pemerintah juga memberikan insentif untuk kendaraan elektrifikasi melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 Tahun 2023.

Penjualan retail kendaraan elektrifikasi, termasuk mobil hybrid, plug-in hybrid electric vehicle (PHEV), dan mobil listrik murni, terus meningkat dari tahun ke tahun. Toyota mencatat sebagai pemimpin pasar kendaraan elektrifikasi di Indonesia dengan penjualan 19.158 unit dan pangsa pasar 45,8 persen.

Meskipun demikian, Resha menyoroti bahwa insentif untuk mobil hybrid masih kurang jika dibandingkan dengan mobil listrik murni, padahal kontribusi volume terbesar berasal dari model mobil hybrid. Ia berharap pemerintah dapat memberikan insentif yang lebih seragam, seperti yang dilakukan oleh Thailand, yang memberikan insentif baik untuk mobil listrik murni maupun mobil hybrid.

Pemerintah Indonesia telah menargetkan populasi 2 juta mobil listrik pada tahun 2030, sehingga penjualan kendaraan elektrifikasi perlu terus meningkat hingga mencapai 300 ribu unit per tahun dari 2025 hingga 2030.

Source link

Baca Lainnya

Semua Berita