Saturday, September 28, 2024

Marak Kekerasan Santri, Jasijo Ingatkan Kemenag Pentingnya Pesantren Ramah Anak

Share

Kekerasan di pesantren terus terjadi, kali ini terjadi di salah satu pesantren di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Seorang santri asal Banyuwangi bernama BM (14) tewas akibat kekerasan yang dilakukan oleh beberapa kakak seniornya di pesantren tersebut.

Kondisi ini menambah daftar panjang kasus kekerasan santri di Jawa Timur, yang memantik keprihatinan aktivis Jasijo (Jaringan Alumni Santri Jombang) Aan Anshori. Jasijo mendesak pemerintah, melalui Kementerian Agama, untuk turun tangan dan menyelesaikan masalah ini. Menurut Aan, pemerintah harus memastikan bahwa tidak ada lagi pesantren yang tidak terdaftar resmi.

Aan juga menuntut agar setelah pesantren terdaftar, pemerintah harus memastikan bahwa pesantren tersebut ramah anak. Hal ini termasuk pentingnya memastikan adanya satgas anti-kekerasan di pesantren. Aan juga mendesak Kementerian Agama untuk merilis jumlah pesantren di Jawa Timur beserta alamatnya, sehingga orangtua santri dapat memilih pesantren yang aman bagi anak-anak mereka.

Catatan Jasijo mencatat bahwa sepanjang 2022 hingga Februari 2024 terdapat 12 kasus kekerasan santri di pesantren Jawa Timur, dengan 6 kasus berujung kematian. Aan berpendapat bahwa kasus kekerasan fisik ini hanya merupakan puncak gunung es, dengan kemungkinan lebih banyak kasus yang tidak tercatat. Oleh karena itu, keterlibatan pemerintah sangat penting dalam mewujudkan pesantren yang aman dan berkualitas.

Source link

Baca Lainnya

Semua Berita