Monday, October 28, 2024

Elon Musk gugat OpenAI karena dianggap lebih mengutamakan keuntungan

Share

Elon Musk mengajukan gugatan terhadap OpenAI dan beberapa pimpinannya, termasuk CEO Sam Altman, karena dianggap melanggar kesepakatan misi pendirian perusahaan tersebut. Musk, sebagai salah satu pendiri OpenAI, menuduh perusahaan tersebut telah mengubah fokusnya menjadi mendapatkan keuntungan, yang bertentangan dengan kontrak awal sebagai organisasi nirlaba yang bertujuan mengembangkan kecerdasan buatan (AI) untuk membantu manusia.

Musk mengklaim bahwa Altman dan Greg Brockman, pendiri OpenAI lainnya, membujuknya untuk membiayai pendirian perusahaan pada tahun 2015 dengan jaminan bahwa OpenAI akan tetap berfokus pada tujuan nirlaba untuk melawan ancaman persaingan dari Google. Kesepakatan tersebut juga menyatakan bahwa teknologi OpenAI harus tersedia dan dapat digunakan oleh publik.

Gugatan tersebut diajukan di pengadilan San Francisco pada Kamis (29/2) dengan alasan bahwa OpenAI saat ini telah menjual hasil penelitiannya setelah bermitra dengan Microsoft. Menurut gugatan, OpenAI kini mulai mengembangkan dan memperbaiki kecerdasan buatan umum (AGI) untuk menguntungkan Microsoft, bukan untuk kepentingan kemanusiaan seperti yang tertulis dalam kesepakatan awal.

Musk juga menuntut agar OpenAI kembali mematuhi misi pendiriannya dan tidak menjual teknologi kecerdasan buatan yang dikembangkan untuk kepentingan pribadi atau mitra perusahaan seperti Microsoft. Dia juga meminta audit dan kemungkinan mendapat ganti rugi jika dana sumbangan yang dia berikan untuk penelitian ternyata digunakan untuk keuntungan pribadi.

Dalam gugatannya, Musk menyebut bahwa sistem AI seperti GPT-4 dan teknologi canggih lainnya yang dikembangkan OpenAI merupakan pelanggaran terhadap perjanjian lisensi. Musk sebelumnya telah menyumbangkan lebih dari 44 juta dolar AS kepada OpenAI antara tahun 2016 dan September 2020, dan pada beberapa tahun pertama, dia adalah investor terbesar perusahaan tersebut. Meskipun pernah menjadi anggota dewan direksi OpenAI, Musk keluar pada tahun 2018 karena masih memegang teguh prinsip bahwa teknologi kecerdasan buatan harus digunakan untuk kepentingan kemanusiaan.

Source link

Baca Lainnya

Semua Berita