Polres Kediri Kota telah memulai Operasi Keselamatan Semeru untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas. Operasi ini rencananya akan berlangsung selama 14 hari ke depan dan menyasar 8 pelanggaran prioritas.
Kapolres Kediri Kota, AKBP Bramastyo Priaji, menyampaikan bahwa Operasi Keselamatan Semeru 2024 dimulai pada 4 Maret 2024 dan berakhir pada 17 Maret 2024. Dia juga menyoroti peningkatan angka pelanggaran lalu lintas di Jawa Timur pada tahun 2023, yang mencapai 13.853 pelanggaran dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa kehadiran polantas di lapangan masih diperlukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
Operasi Keselamatan bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan dan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas menjelang bulan ramadhan dan hari raya Idul Fitri. Polres Kediri Kota mengerahkan 125 personel gabungan dalam operasi ini, yang terdiri dari berbagai fungsi termasuk lalu lintas, intel, Reskrim, dan Binmas.
Sasaran prioritas dalam operasi ini meliputi 8 pelanggaran, seperti berboncengan lebih dari satu, melawan arus, mengemudi melebihi batas kecepatan, berkendara di bawah umur, menggunakan HP saat berkendara, tidak menggunakan helm standar, tidak menggunakan Safety belt untuk kendaraan roda 4, dan berkendara dalam pengaruh alkohol.
Polwan asal Kecamatan Kras juga mencatat adanya 54 kecelakaan selama 2 bulan pertama tahun 2024, yang didominasi oleh usia produktif dan kalangan mahasiswa serta pelajar. Selain menindak 8 pelanggaran prioritas, Satlantas Polres Kediri Kota juga akan bertindak tegas terhadap pelanggaran lain yang membahayakan masyarakat.
Dalam kesimpulannya, Satlantas Polres Kediri Kota tetap akan fokus pada penindakan terhadap pelanggaran prioritas, namun juga akan mengambil tindakan tegas terhadap pelanggaran lainnya yang dapat membahayakan keselamatan masyarakat.
