Sunday, July 7, 2024

Alternativa Film Awards 2024 akan diselenggarakan di Indonesia

Share

Jakarta – Alternativa Film Project, inisiatif film nirlaba global yang didirikan oleh perusahaan teknologi internasional inDrive, akan mengadakan edisi kedua dari Alternativa Film Awards yang bersifat nomaden.

Acara ini bertujuan memberikan penghargaan atas dampak sosial dari film-film industri yang sedang berkembang. Di Indonesia, acara ini akan diselenggarakan pada akhir November 2024.

Selain itu, sebagai bagian dari program yang diperluas pada tahun 2024, akan diluncurkan sebuah festival baru dan ajang penghargaan di Indonesia. Festival ini akan menampilkan semua film terpilih dari para nominator.

Indonesia dipilih sebagai negara berikutnya untuk menjadi tuan rumah Alternativa Film Project setelah kesuksesan edisi pertama di Kazakhstan pada tahun 2023. Pada edisi kedua yang akan datang, proyek ini memperluas fokusnya pada pasar Indonesia dan Asia Tenggara.

Pendaftaran untuk acara penghargaan ini akan dibuka mulai 17 Juni 2024, mengundang sineas film dari seluruh Asia untuk mengirimkan karya film panjang, dokumenter, animasi, dan campuran untuk bersaing. Kategori film pendek akan diterima secara eksklusif dari Asia Tenggara. Informasi lengkap tentang pendaftaran dapat ditemukan di https://filmfreeway.com/alternativa_film_awards.

Para pemenang Alternativa Film Project akan dipilih oleh Juri Internasional yang terdiri dari sutradara dan produser film Asia dan wilayah lainnya, serta tokoh masyarakat dan perwakilan dari LSM. Acara ini memberikan sistem alternatif untuk memberikan penghargaan kepada para profesional yang memiliki visi menciptakan dampak, membuat mereka lebih terlihat dalam skala global dan memberikan mereka jalan untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Inisiatif ini memberikan penghargaan kepada film-film dengan keunggulan artistik yang mengangkat topik-topik sosial dan budaya penting, serta memiliki ambisi memberikan dampak positif terhadap kehidupan masyarakat dan komunitas lokal.

Dewan juri akan mengumumkan pemenang yang akan menerima hadiah uang tunai, yang dapat digunakan untuk kampanye berdampak atau pengembangan keterampilan pembuatan film.

Total hadiah mencapai $100.000, dengan masing-masing pemenang mendapatkan $20.000 untuk kategori film panjang, dan $10.000 masing-masing untuk kategori film pendek.

Festival baru ini akan menampilkan semua judul yang dinominasikan sepanjang minggu menjelang November 2024 dan menandai evolusi proyek dalam inisiatif film Alternativa, yang juga mencakup edukasi dan pendampingan melalui Alternativa Film Labs.

Ekspansi ini adalah evolusi alami dari sifat nomaden Alternativa dan dengan setiap edisi, inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan jejak geografis dan dukungan yang berkelanjutan bagi para pembuat film.

Liza Surganova, Kepala Proyek Film Alternativa, mengatakan, “Alternativa Film Awards berfungsi sebagai alat untuk mendukung pengembangan industri film lokal dengan merayakan para pembuat film dari komunitas yang kurang terwakili, yang memiliki kisah-kisah penting untuk diceritakan dan potensi mempengaruhi lanskap budaya dan sosial.”

“Cinema adalah cara ampuh untuk menciptakan perubahan dan ambisi, Alternativa tidak hanya untuk menantang ketidakadilan dalam industri film, tetapi juga untuk membawa kemajuan nyata di dunia – itulah sebabnya mengapa sangat penting untuk membagikan film-film terpilih kepada publik melalui inisiatif Festival kami yang baru,” lanjut Liza.

“Ketika kami membawa Alternativa ke pasar yang baru setiap tahunnya dan membangun inisiatif yang terus berlanjut dari tahun ke tahun di setiap lokasi kami, kami berharap pendekatan nomaden ini akan memungkinkan kami untuk melibatkan audiens internasional yang lebih luas. Kami sangat bangga dengan kisah-kisah sukses yang muncul di edisi pertama kami, dan kami tidak sabar untuk mengembangkan pekerjaan kami di seluruh Indonesia dan wilayah yang lebih luas,” tambah Liza.

Pada tahun 2023, Alternativa Film Project mendukung sejumlah pembuat film dengan menerima 350 karya dari 25 negara. Lima film di antaranya adalah “Spotlight”, “Future Voice”, “Alter”, “Nativa”, dan “Shorts” yang menjadi sorotan.

Pemenang penghargaan “Nativa” merupakan sebuah film dokumenter dari Nepal karya Rajan Kathet dan Sunir Pandey berjudul “No Winter Holidays”. Film ini telah menggunakan hadiah uangnya untuk mengorganisir distribusi film secara teatrikal di Nepal, bersamaan dengan pemutaran film untuk masyarakat di wilayah tersebut. Mereka melakukan pengambilan gambar dan pemutaran film untuk penonton yang lebih muda di sekolah dan universitas. Proyek ini menyoroti tema-tema seperti kemiskinan, peran gender, kesenjangan antara desa dan kota, migrasi murah untuk memasok sumber daya ekonomi, dan isolasi.

Selain itu, Alternativa Film Labs menyelenggarakan tiga program pelatihan untuk para pembuat film dari berbagai usia dan tingkat keahlian, yang dihadiri oleh 37 pembuat film, 12 anak muda, dan 7 tutor dari Eropa dan Amerika Serikat. Dari program ini, lima pemenang mendapatkan kesempatan untuk mengikuti residensi Pop Up di Eropa dari Tatino Films atau berpartisipasi dalam program EFM Toolbox dan mendapatkan hibah perjalanan dari EFM.

Baca Lainnya

Semua Berita